WARTAJATIM.COM – Kisah inspiratif datang dari seorang gadis cantik bernama Lauren Wasser yang harus kehilangan kedua kakinya akibat penggunaan tampon. Meskipun mengalami cobaan berat, Lauren kini berhasil bangkit dan menjadi model terkenal.
Kejadian malang ini bermula pada tahun 2012 saat Lauren menggunakan tampon saat menstruasi. Seperti kebanyakan perempuan, Lauren sudah terbiasa memakai tampon dan rutin menggantinya setiap 4 jam sekali. Namun, tanpa disangka, Lauren mengalami infeksi serius yang menyebabkan dirinya terkena Toxic Shock Syndrome (TSS).
Lauren sempat berada dalam kondisi kritis akibat infeksi tersebut. Suhu tubuhnya mencapai 41,5 derajat Celsius, dan ia mengalami gagal ginjal serta serangan jantung dua kali. Kakinya menjadi hitam, memaksa para dokter untuk mengambil keputusan berat dengan mengamputasi betis kanan dan sebagian jari kaki kiri Lauren guna menyelamatkan nyawanya.
Setelah amputasi pertama, Lauren menggunakan prostetik atau kaki palsu untuk berjalan. Namun, cobaan belum selesai. Pada tahun 2018, infeksi kembali menyerangnya, dan kali ini kaki kirinya juga harus diamputasi.
Meskipun dunianya sempat runtuh, Lauren tetap berjuang untuk bangkit. Dengan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, ia menemukan semangat baru dan kembali mengejar mimpinya sebagai model. Tak hanya berhasil menjadi model profesional, Lauren juga aktif membangun yayasan untuk membantu orang lain yang mengalami nasib serupa.
Pada tahun 2022, Lauren tampil di acara Louis Vuitton dengan menggunakan kaki palsu, membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk mencapai impian mereka. Selain itu, ia juga terus membagikan kisah hidup dan perjuangannya, menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Lauren juga mengingatkan para perempuan agar berhati-hati dalam penggunaan tampon. “Jika produknya mengatakan dapat menyebabkan amputasi, saya tidak akan pernah menggunakannya,” ujar Lauren dalam sebuah wawancara.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), TSS adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini bisa berasal dari tampon atau luka yang disertai gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, hingga ruam. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dan berakibat fatal.
