WartaJatim.co.id, 11 Mei 2023, Pengertian Struktur perusahaan adalah konsep yang penting dalam dunia bisnis.
Melalui struktur perusahaan yang baik, suatu organisasi dapat diatur dengan efisien dan efektif, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang terorganisir dan berjalan dengan lancar.
Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, dan jenis-jenis struktur perusahaan serta keuntungan dan kerugian yang terkait dengannya.
Pengertian Struktur Perusahaan
Struktur perusahaan, juga dikenal sebagai struktur organisasi, merujuk pada cara suatu organisasi mengatur dan mengelompokkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang di dalamnya.
Struktur perusahaan yang baik memastikan adanya keterkaitan antara departemen, fungsi, dan individu dalam organisasi, sehingga tercipta koordinasi yang efektif.
Bagian-bagian Struktur Perusahaan
Struktur perusahaan terdiri dari beberapa bagian penting. Pertama, terdapat bagian atasan atau manajemen puncak yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan pengawasan.
Kemudian, ada bagian-bagian fungsional yang terkait dengan departemen atau fungsi tertentu, seperti pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Bagian-bagian ini berkontribusi pada keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Jenis-jenis Struktur Perusahaan
Terdapat beberapa jenis struktur perusahaan yang umum digunakan. Pertama, ada struktur fungsional, di mana organisasi dibagi berdasarkan fungsi atau departemen. Setiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawabnya sendiri.
Kedua, ada struktur divisi, di mana organisasi dibagi menjadi beberapa divisi yang masing-masing memiliki otonomi yang relatif tinggi. Terakhir ada struktur matriks adalah struktur kerja di mana anggota tim melapor kepadae banyak pemimpin
Struktur Fungsional menggabungkan departemen berdasarkan fungsi mereka, seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Setiap departemen memiliki kepala departemen yang bertanggung jawab atas operasi dan keputusan di bidang fungsinya.
Struktur Divisi terdiri dari beberapa divisi yang masing-masing mengelola produk, proyek, atau wilayah tertentu. Setiap divisi memiliki struktur mini yang mirip dengan struktur fungsional, di mana mereka memiliki departemen mereka sendiri, seperti pemasaran, produksi, dan keuangan.
Struktur Matriks menggabungkan elemen dari struktur fungsional dan struktur divisi. Dalam struktur ini, karyawan bekerja di bawah dua otoritas: manajer departemen fungsional dan manajer divisi. Hal ini memungkinkan kolaborasi dan koordinasi yang kuat antara fungsi dan divisi yang berbeda.
Fungsi dan Tujuan Struktur Perusahaan
Struktur perusahaan memiliki beberapa fungsi penting. Pertama, struktur perusahaan membantu mengorganisasikan sumber daya yang tersedia, termasuk manusia, keuangan, dan fisik. Dengan struktur yang jelas, setiap sumber daya dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Kedua, struktur perusahaan membantu mengatur tanggung jawab dan wewenang. Setiap karyawan memiliki peran yang ditetapkan dalam struktur organisasi, sehingga mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan sejauh mana keputusan yang dapat mereka buat.
Ketiga, struktur perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Dengan adanya struktur yang terorganisir dengan baik, koordinasi dan komunikasi antara departemen menjadi lebih lancar. Hal ini menghindari duplikasi pekerjaan, mempercepat pengambilan keputusan, dan memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.
Keuntungan dan Kerugian Struktur Perusahaan
Struktur perusahaan yang efektif memiliki beberapa keuntungan. Pertama, ia memungkinkan spesialisasi dan fokus pada bidang tertentu.
Dalam struktur fungsional, misalnya, setiap departemen dapat mengembangkan keahlian dan pengetahuan mendalam di bidangnya masing-masing.
Kedua, struktur perusahaan yang baik memfasilitasi komunikasi dan koordinasi yang efektif antara departemen dan individu.
Informasi dapat dengan mudah mengalir dari satu bagian ke bagian lain, memastikan kerjasama yang efektif dan pemecahan masalah yang cepat.
Namun, ada juga beberapa kerugian yang terkait dengan struktur perusahaan. Misalnya, dalam struktur perusahaan yang terlalu kompleks atau hierarkis, pengambilan keputusan dapat melambat dan inovasi dapat terhambat.
Selain itu, terkadang terjadi silo mentality, di mana departemen atau divisi bekerja secara terpisah dan tidak saling berbagi informasi.
Contoh-contoh Struktur Perusahaan
Contoh pertama adalah struktur fungsional. Misalkan perusahaan ABC memiliki departemen pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia. Setiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab atas operasi departemen tersebut.
Contoh kedua adalah struktur divisi. Misalkan perusahaan XYZ memiliki divisi produk A, produk B, dan produk C. Setiap divisi memiliki departemen pemasaran, produksi, dan keuangan sendiri yang fokus pada produk atau layanan yang spesifik.
Contoh ketiga adalah struktur matriks. Misalkan perusahaan LMN memiliki departemen fungsional, seperti pemasaran, keuangan, dan produksi, serta divisi-divisi yang berfokus pada wilayah geografis tertentu. Setiap karyawan bekerja di bawah dua manajer: manajer departemen fungsional dan manajer divisi.
Berikut adalah artikel tentang Pengertian Struktur Perusahaan Dalam dunia bisnis, struktur perusahaan adalah elemen penting yang membantu mengorganisasikan sumber daya, mengatur tanggung jawab, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas.
Struktur perusahaan yang efektif dapat menciptakan lingkungan kerja yang terorganisir, mendorong kolaborasi, dan merespons perubahan pasar dengan cepat. Setiap jenis struktur perusahaan, baik itu struktur fungsional, struktur divisi, maupun struktur matriks, memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memilih struktur yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka.
