Dalam rangka menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengerahkan 340 personel gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan berbagai instansi lainnya. Langkah ini ditandai dengan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi yang digelar di halaman Pemkab Mojokerto, Kamis (14/11).
Kesiapan Hadapi Musim Hujan dan Pilkada 2024
Dipimpin langsung oleh Pjs. Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli, apel ini menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga untuk merespons bencana secara cepat dan tepat.
“Apel ini bukan hanya seremonial, tetapi menunjukkan kesiapan nyata kita dalam menghadapi musim penghujan dan ancaman bencana seperti banjir, longsor, hingga angin puting beliung,” ungkap Jazuli.
Ia juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.
Baca Juga Pjs Bupati Mojokerto Hadiri Rapat Paripurna, Fraksi DPRD Sampaikan Pandangan Umum Raperda APBD 2025
“Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama dalam mengurangi risiko bencana,” tambahnya.
Kolaborasi Antarlembaga
Apel ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk jajaran Kodim, Polres Mojokerto, BPBD, Dishub, Satpol PP, PMI, Basarnas, hingga relawan. Dalam acara ini juga dilakukan serah terima Surat Penetapan Pemberian Hibah Daerah (SPPH) senilai Rp 14 miliar untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Baca Juga LCC Mojokerto Gelar Gowes untuk Meriahkan HUT TNI Ke-79
Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Inf Rully Noriza, menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama.
“Semua elemen harus bersatu dan bergerak cepat dalam menghadapi bencana. Keterpaduan adalah kunci keberhasilan mitigasi,” ujarnya.
Menghadapi Tantangan Hidrometeorologi
Masuknya musim penghujan menambah tantangan baru bagi Mojokerto, terutama dengan risiko bencana hidrometeorologi yang tinggi. Pjs. Bupati Jazuli juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menjelang Pilkada 2024, agar tidak terjadi gangguan akibat bencana.
Baca Juga Pjs Bupati Mojokerto Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi
“Kita ingin memastikan segala sesuatu berjalan lancar tanpa korban jiwa atau kerugian yang seharusnya bisa dicegah,” tegasnya.
Dengan kolaborasi antarlembaga, pelibatan masyarakat, dan kesiapsiagaan yang matang, Mojokerto berharap dapat meminimalisir dampak bencana serta memastikan keamanan dan kenyamanan warga.