WARTAJATIM.co.id, 29 Mei 2023 – Seorang pemuda bernama Ahmad Mujizun (32) dari Desa Batunyala, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di North Carolina State University, Amerika Serikat.
Video pidato yang mengharukan dari Jizun saat kelulusannya telah diunggah dan menjadi viral di media sosial.
Jizun membagikan ceritanya bahwa ia berasal dari desa terpencil di Indonesia. Pada masa kecilnya, Jizun membantu orangtuanya dalam beternak binatang.
“Dari Indonesia, saya berasal dari sebuah desa kecil di pulau bernama Lombok. Sejak kecil, saya terlibat dalam pemeliharaan binatang seperti kuda poni dan sapi,” ungkap Jizun dalam video pidato yang diunggah oleh akun resmi Biro Administrasi Pimpinan NTB @biroadpimntb.
Jizun tidak pernah menyangka bahwa ia akan mendapatkan kesempatan untuk mengejar pendidikan doktor di Amerika.
Sebelumnya, ia harus bekerja keras untuk menguasai bahasa Inggris karena tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan.
“Aku tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari nanti aku akan menjadi seorang doktor, dan awalnya aku bahkan tidak bisa berbahasa Inggris,” ujar Jizun.
Dengan keyakinan, doa, dan kerja keras, Jizun berhasil meraih gelar doktor di Amerika Serikat.
Hari ini menjadi bukti bahwa usaha dan ketekunan membawa hasil yang lebih baik dari yang pernah ia bayangkan.
“Prestasi ini membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa, bahkan melebihi imajinasi dalam hidupmu,” kata Jizun.
Pada momen tersebut, pria kelahiran tahun 1992 itu sangat terharu hingga meneteskan air mata.
“Walaupun saya tinggal jauh dari rumah dan tidak memiliki keluarga di sini, saya memiliki teman-teman yang saya anggap sebagai keluarga. Mereka ada di sini,” ucap Jizun sambil menunjuk ke arah teman-temannya yang juga ikut dalam wisuda.
“Saya ingin berterima kasih kepada mereka yang selalu mendukung saya dan memberikan dukungan saat saya merasa down. Saya tahu sebagai seorang pria seharusnya tidak menangis, tetapi pada saat ini, saya ingin menangis,” lanjutnya.
Jizun juga mengucapkan terima kasih kepada orangtuanya.
“Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada motivator dan inspirator terbesar dalam hidup saya, yang selalu ada untuk saya, tidak peduli bagaimana kondisi saya, bahkan ketika saya berada dalam keadaan terburuk sekalipun. Meskipun mereka tidak berada di sini secara fisik, mereka selalu memantau dari Indonesia. Terima kasih kepada ibu, ayah, semua saudara, dan keluarga saya. Terima kasih banyak atas dukungan dan bimbingannya yang telah membawa saya sampai pada titik ini. Tanpa kalian, saya tidak akan berada di sini hari ini,” ungkap Ahmad Mujizun.
Jizun pun merasa sangat berterima kasih kepada orangtuanya yang selalu mendukungnya dalam perjalanan hidupnya. Ia mengakui bahwa mereka adalah motivator dan inspirator terbesar baginya.
“Dalam hidupku, mereka selalu ada untukku, tidak peduli bagaimana keadaanku, bahkan saat aku merasa rendah diri. Meskipun mereka tidak berada di sini secara fisik, mereka selalu memantau dari Indonesia. Terima kasih kepada ibu, ayah, semua saudaraku, dan keluargaku. Terima kasih banyak atas dukungan dan bimbingan yang telah membawa saya sampai pada titik ini. Tanpa kalian, saya tidak akan berada di sini hari ini,” ungkap Jizun dengan tulus.
Keberhasilan Jizun menyelesaikan pendidikan S3 di Amerika Serikat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang berasal dari daerah terpencil.
Ia membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan yang tepat, setiap orang memiliki kesempatan untuk meraih impian mereka, bahkan melebihi apa yang pernah mereka bayangkan.
Jizun adalah contoh nyata bahwa ketekunan dan semangat juang yang tak kenal lelah akan membuahkan hasil yang gemilang.
Semoga cerita dan kesuksesan Ahmad Mujizun dapat memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk tidak pernah menyerah dan selalu berusaha mencapai prestasi yang lebih tinggi dalam kehidupan mereka.