WartaJatim.co.id, 31 Mei 2023 – Erosi Demokrasi merupakan sebuah permasalahan serius yang tengah dihadapi oleh banyak negara di dunia saat ini.
Demokrasi, sebagai sistem pemerintahan yang mengedepankan partisipasi aktif warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik, semakin terancam oleh berbagai faktor.
Salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan erosi demokrasi adalah sistem pemilu proporsional tertutup.
Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem di mana partai politik memiliki kendali penuh dalam menentukan calon yang akan menduduki kursi di parlemen.
Pemilih hanya memberikan suaranya kepada partai politik, dan kursi di parlemen didistribusikan berdasarkan jumlah suara yang diperoleh oleh masing-masing partai.
Dalam sistem ini, keputusan tentang siapa yang akan mewakili warga negara tidak ditentukan secara langsung oleh pemilih, tetapi sepenuhnya diambil alih oleh partai politik.
Relevansi antara sistem pemilu proporsional tertutup dengan erosi demokrasi terletak pada keterbatasan partisipasi langsung warga negara dalam pemilihan umum.
Dalam sistem ini, suara individu menjadi kurang signifikan karena proses pengambilan keputusan politik sepenuhnya dikuasai oleh partai politik.
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap proses politik dan mereduksi rasa memiliki dalam keputusan-keputusan politik yang dibuat.
Statement penting yang perlu ditekankan adalah bahwa sistem pemilu proporsional tertutup berpotensi memberikan kesempatan bagi partai politik untuk mengendalikan jalannya pemilihan dan memanipulasi sistem untuk kepentingan mereka sendiri.
Misalnya, partai politik dapat dengan mudah menentukan urutan calon dalam daftar partai, memberikan keunggulan bagi kandidat-kandidat yang lebih disukai oleh partai politik tersebut.
Selain itu, dalam sistem pemilu proporsional tertutup, partai politik sering kali memiliki kendali penuh atas jalannya kampanye politik dan alokasi dana.
Hal ini dapat menciptakan ketidakadilan di antara partai politik yang memiliki sumber daya yang cukup dan partai politik yang lebih kecil atau baru.
Akibatnya, partai politik yang lebih kecil atau baru sulit mendapatkan eksposur yang cukup dalam kampanye politik, mengurangi kesempatan mereka untuk memperoleh suara dan mewakili aspirasi warga negara.
Untuk mengatasi erosi demokrasi yang mungkin timbul akibat sistem pemilu proporsional tertutup, langkah-langkah perlu diambil.
Penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan, sehingga partai politik tidak memiliki kekuasaan berlebih dalam mengatur dan memanipulasi pemilihan.
Selain itu, mendorong partisipasi langsung warga negara dalam pemilihan dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua partai politik untuk bersaing secara merata dapat membantu memperkuat demokrasi.
Kita perlu menyadari bahwa melindungi demokrasi adalah tanggung jawab bersama. Dalam era yang semakin kompleks ini, perlindungan terhadap demokrasi memerlukan pemikiran kritis dan tindakan nyata.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mendorong diskusi terbuka dan konstruktif mengenai sistem pemilu proporsional tertutup dan bagaimana memperkuat demokrasi yang inklusif, transparan, dan akuntabel untuk memastikan keberlanjutan sistem politik yang demokratis dan berkeadilan.