Novel merupakan karya sastra yang cukup populer. Umumnya, novel memiliki naskah yang lebih panjang daripada karya sastra lainnya. Novel adalah buku yang menceritakan kisah fiksi dengan detail, dan sering menceritakan kisah yang kompleks. Kalau kamu penggemar novel, kamu tentu tidak asing dengan novel Laskar Pelangi, 5 CM, dan sebagainya. Setelah membaca banyak novel, apakah kamu tertarik untuk menulis novel juga? Bagi kamu yang ingin menulis novel, silakan simak cara membuat novel sendiri berikut ini.
Cara Membuat Novel Sendiri
Berikut ini cara membuat novel sendiri, yaitu:
1. Mencari Ide
Setiap novel berawal dari ide. Menurut Grammarly, sebelum menulis novel, kamu perlu meluangkan waktu untuk mencari ide. Kamu bisa mendapatkan ide dari buku, film, dan pengalaman sendiri atau orang lain.
Ide bisa datang kapan saja, jadi selalu bawa buku catatan kecil dan pena untuk menulis ide. Agar lebih praktis, kamu juga bisa menulis ide di perangkat digital. Adapun beberapa hal yang bisa kamu catat meliputi kutipan, kalimat, ataupun poin-poin penting.
2. Menulis Kerangka
Menulis kerangka dapat membantu kamu memiliki gambaran jelas mengenai ide naskah. Sehingga, kamu tidak akan merasa kewalahan saat menulis. Ketika menulis kerangka, kamu hanya perlu mencantumkan poin-poin utama alur cerita.
Kamu bisa menggunakan kerangka ini sebagai panduan saat menulis novel. Kerangka bisa saja berubah selama proses penulisan novel. Kamu bisa menyusun dan menyesuaikan kembali kerangka ceritanya.
3. Melakukan Riset
Saat menulis novel, kamu perlu melakukan riset. Riset dapat dilakukan dengan membaca buku, mengakses internet, dan sebagainya. Karya dengan genre sejarah biasanya memerlukan lebih banyak riset daripada novel yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi.
4. Mulai Menulis
Coba mulai menulis draft kamu berdasarkan ide dan kerangka yang sudah dibuat. Sebaiknya, kamu fokus menulis tanpa memikirkan masalah penyuntingan. Jangan terlalu terikat dengan rencana yang sudah dibuat, kamu masih bisa mengembangkannya secara kreatif.
5. Meminta Feedback dari Orang Lain
Kamu bisa membagikan draft ke orang lain untuk dibaca. Kalau kamu punya kenalan seorang penulis, kamu bisa membagikan rancangan ceritamu kepadanya. Kalau tidak ada, kamu bisa membagikannya kepada keluarga atau sahabat. Setelah mereka membaca karya tersebut, cobalah minta feedback dari mereka.
6. Melakukan Revisi
Setelah memperoleh feedback, kamu perlu melakukan revisi. Kamu bisa memperbaiki dan menyesuaikan bagian cerita yang kurang menarik.
7. Menyunting Naskah
Setelah naskah selesa ditulis, kamu masih perlu menyuntingnya sebelum dipublikasikan. Perhatikan novel kamu dari segi kebahasaan. Pengeditan dilakukan dengan memperbaiki kesalahan tata bahasa, memotong kalimat yang tidak tepat, dan memperbaiki kalimat yang ambigu.
8. Menerbitkan Novel
Ada yang menulis novel pertama untuk belajar menulis. Agar di masa depan bisa menulis cerita fiksi dengan lebih baik. Namun, ada juga yang ingin menerbitkan novel pertama. Apakah kamu salah satunya? Kamu bisa menyerahkan naskah novel ke penerbit buku atau menerbitkannya sendiri.
Tips Menulis Novel Sendiri untuk Pemula
Berikut ini beberapa tips menulis novel sendiri, yaitu:
1. Membuat Judul yang Menarik
Judul yang menarik dapat menjadi daya tarik novel. Pembaca akan tertarik untuk mengetahui isi ceritanya. Menurut Green Publisher, salah satu strategi yang sering dipakai oleh penulis adalah mencantumkan inti cerita pada judul novel. Sehingga, judul mewakili isi cerita.
2. Menentukan Point of View yang Tepat
Novel dapat ditulis dengan sudut pandang orang pertama, kedua, ketiga, atau gabungan dari beberapa sudut pandang. Biasanya, novel ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Dalam menulis novel, sebenarnya tidak ada aturan mengenai sudut pandang mana yang paling bagus untuk novel. Tetapi, kalau novel kamu menceritakan banyak tokoh, sebaiknya memakai sudut pandang orang ketiga.
3. Membuat Latar Cerita yang Menarik
Menurut Gramedia, latar cerita mencakup waktu dan tempat berlangsungnya cerita. Gambarkan latar cerita dengan menarik agar pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh cerita. Latar cerita dapat membantu pembaca membayangkan situasi yang terjadi dalam cerita.
Contoh latar waktu adalah pagi hari, siang hari, malam hari, dan sebagainya. Latar tempat juga bervariasi. Contohnya, kota, desa, restoran, dan sebagainya.
4. Menulis Alur Cerita yang Seru
Novel dengan alur cerita yang lemah biasanya kurang menarik bagi pembaca. Jadi, kamu harus menulis alur cerita yang menarik. Dalam merancang alur cerita, kamu perlu menciptakan konflik dan klimaksnya. Kemudian, di akhir naskah, ceritakan penyelesaian atau solusi dari konflik tersebut.
Cerita novel tidak selalu mengakhiri konfliknya dengan penyelesaian. Ada juga beberapa konflik yang dibiarkan tanpa adanya penyelesaian. Biasanya, pembaca akan memikirkan sendiri penyelesaian konfliknya dengan spekulasi.
5. Menulis Dialog yang Bermakna dan Tidak Kaku
Selain paragraf yang berisi penjelasan tokoh, novel juga berisi dialog antartokoh. Dialog yang kaku biasanya membuat pembaca tidak tertarik untuk membacanya lagi. Dengan dialog yang bermakna dan tidak kaku, alur cerita novel dapat disampaikan dengan jelas. Untuk membuat dialog yang bagus, kamu bisa menyimak obrolan orang lain.
Demikian pembahasan tentang cara membuat novel sendiri. Menulis novel bukan pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan proses yang panjang untuk melakukannya.