Wagub Emil Dardak Resmikan Digital Coding Factory di KEK Singhasari, Investasi dan Rujukan Ekosistem Digital

sambutan Wagub saat peresmian Digital Coding Factory. Emil juga mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Partnership dengan King's College London.
Emil juga mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Partnership dengan King's College London.

MALANG – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, telah meresmikan Digital Coding Factory di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang. Peresmian tersebut menandai langkah penting dalam memperkuat investasi dan menjadikan KEK Singhasari sebagai rujukan utama dalam ekosistem digital.

Dalam acara peresmian yang dilaksanakan pada Senin, (12/2/2024), Emil Dardak menegaskan bahwa kehadiran Coding Factory ini akan menguatkan posisi KEK Singhasari sebagai pusat investasi skill dan kreativitas.

“Dengan adanya Digital Coding Factory ini, KEK Singhasari semakin kokoh sebagai pusat investasi dalam pengembangan keterampilan dan kreativitas di bidang digital,” ungkap Emil.

Menurut Emil, keberadaan Coding Factory di KEK Singhasari membuktikan bahwa kawasan tersebut bukan sekadar tempat bagi pabrik-pabrik besar, namun juga menjadi tempat berkumpulnya talenta-talenta digital yang membentuk ekosistem berkualitas.

“KEK Singhasari tidak hanya menjadi destinasi untuk industri besar, tapi juga menjadi magnet bagi talenta digital. Di sini, kami tidak hanya membawa mesin, tapi juga menghadirkan manusia dengan keterampilan dan kreativitas yang dibutuhkan dalam dunia digital,” papar Emil.

baca juga: Dirty Vote Mengguncang Indonesia dengan Serangkaian Kecurangan Pemilu

Emil juga menyoroti peran KEK Singhasari dalam mendukung perkembangan ekosistem digital di Jawa Timur. Ia menyebutkan bahwa dengan diresmikannya Digital Coding Factory ini, ekosistem IT dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni sudah terbentuk secara bertahap.

“Kami telah menambah lebih dari 300 programmer dengan kehadiran Coding Factory ini. Hampir seribu ekosistem IT telah tercipta di sini. Belum lagi dengan adanya program-program internship dan talent development yang membantu membangun cikal bakal SDM di bidang digital,” jelas Emil.

Dalam kunjungannya, Emil juga meninjau Gedung Coding Factory yang terdiri dari 3 lantai. Lantai bawah difungsikan untuk hall, pertemuan, dan ruang bersama, sementara ruang produksi berada di lantai atas.

Emil menambahkan bahwa keberadaan Coding Factory ini tidak hanya memfasilitasi produksi, namun juga memprioritaskan pengembangan SDM melalui talent development dan inkubasi tim. Klien-kliennya telah mencakup berbagai BUMN dan dinas, baik di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, hingga Jepang.

“KEK Singhasari bukan hanya menjadi rujukan di tingkat nasional, tapi juga di regional Asia Tenggara untuk ekosistem industri digital. Ini merupakan langkah maju dalam mendukung ekonomi digital di Jawa Timur,” pungkas Emil.

Dalam pengembangan lebih lanjut, Emil juga mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Partnership dengan King’s College London. Hal ini menegaskan komitmen untuk memperluas jaringan kolaborasi internasional dan meningkatkan eksposur terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dalam rangka memajukan KEK Singhasari.

Artikel ini didasarkan pada acara peresmian Digital Coding Factory di KEK Singhasari yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, pada Senin, (12/2/2024).