Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dengan tegas merencanakan pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan di Jalan Diponegoro, Kecamatan Klojen. Wahyu Hidayat, Pj Wali Kota Malang, telah memastikan bahwa rencana ini melibatkan komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang dan masyarakat terlibat.
Wahyu Hidayat telah berhasil menjalin kesepakatan terkait sterilisasi kawasan, dengan perjanjian parkir yang telah dipastikan bersama pemilik lahan parkir dan kafe di sekitar area tersebut. Mereka sepakat untuk segera memindahkan tempat parkir mereka, memberikan ruang bagi pembangunan monumen yang direncanakan.
Inisiatif ini bukan hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga sebagai respons terhadap usulan dari salah satu komunitas suporter Arema di Malang. Monumen ini akan menjadi simbol yang kuat sebagai pengingat atas Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022. Monumen yang awalnya berbentuk pulau akan ditingkatkan dengan menambahkan simbol Arema, yakni patung singa yang akan mendominasi puncaknya.
Dengan penekanan dari Wahyu Hidayat, rencana ini tidak hanya sebagai perubahan visual, melainkan juga sebagai bentuk penghargaan yang tulus terhadap peristiwa tragis tersebut. Pembangunan monumen ini diharapkan akan menjadi langkah positif dalam mengenang dan menghormati kejadian tersebut di masa yang akan datang.
Pentingnya Monumen Tragedi Kanjuruhan tak hanya sebagai lambang penghormatan, tetapi juga sebagai wujud komitmen Pemerintah Kota Malang untuk menjaga dan memperingati sejarah lokal. Dalam proses pembangunannya, partisipasi aktif dari masyarakat setempat dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat memperkuat makna dan relevansi monumen ini.
Melibatkan komunitas suporter Arema dalam rencana ini juga menunjukkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengenang peristiwa bersejarah tersebut. Monumen yang mencakup simbol Arema, seperti patung singa, diharapkan dapat menciptakan identitas kuat yang mempersatukan masyarakat lokal.
Dengan adanya monumen ini, Kota Malang tidak hanya mendapatkan penanda visual yang menggambarkan kepedulian terhadap sejarah, tetapi juga menciptakan ruang refleksi bagi warganya. Semoga pembangunan Monumen Tragedi Kanjuruhan ini menjadi tonggak bersejarah yang menginspirasi kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya lokal di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.
Sumber: kompas.com
Dapatkan kilasan terkini mengenai Jawa Timur dengan menjelajahi ragam informasi menarik di wartajatim.co.id – sumber pengetahuan eksklusif yang tidak boleh Anda lewatkan!