WARTAJATIM.co.id, 9 Mei 2023 – Harga minyak naik lebih dari 2% pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Kenaikan harga ini terjadi karena kekhawatiran tentang resesi ekonomi AS yang berkurang. Serta beberapa pedagang melihat penurunan harga minyak selama tiga minggu terakhir sebagai berlebihan.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni. Kenaikan ini sebesar 1,82 dolar AS atau 2,55%. Menjadi ditutup pada harga 73,16 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli juga mengalami kenaikan sebesar 1,71 dolar AS atau 2,27 persen. Ditutup pada harga 77,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pasar mendapatkan sentimen optimis menyusul laporan kuat pasar tenaga kerja AS. Serta kenaikan saham bank-bank regional AS yang pada umumnya tidak berubah.
Pada hari Jumat (5/5/2023), harga minyak naik sekitar empat persen karena laporan tenaga kerja AS yang positif. Meskipun kekuatan pasar tenaga kerja tersebut dapat membuat Federal Reserve harus mempertaruhkan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Setelah turun selama tiga minggu berturut-turut, Brent ditutup dengan kenaikan sebesar 5,3 persen. Sementara minyak mentah AS turun sebesar 7,1 persen meskipun mengalami rebound pada hari Jumat (5/5/2023).
Turunnya kedua harga acuan tersebut terjadi untuk pertama kalinya dalam tiga minggu sejak bulan November.
“Rebound minyak (pada Senin) mengikuti kembalinya saham-saham energi di Wall Street Jumat lalu (5/5/2023) setelah AS melaporkan data pekerjaan yang kuat. Yang meredakan kekhawatiran tentang resesi ekonomi yang akan segera terjadi,” kata analis CMC Markets Tina Teng, dikutip dari Antara.
Menurut analis pemasok informasi pasar FX Empire, Vladimir Zernov, para pedagang berpikir bahwa Amerika Serikat tidak akan mengalami resesi. Sehingga pasar minyak terus pulih.
Meski baru-baru ini terjadi aksi jual yang sangat emosional, namun pasar nampaknya telah tenang kembali, tambah Zernov.
Alasan harga minyak naik
Alasan kenaikan harga minyak sebenarnya adalah harapan bahwa krisis perbankan regional dapat diatasi dan mungkin tidak bersifat sistemik, menurut analis senior di The Price Futures Group, Phil Flynn.
“Rebound besar pada saham PacWest Bank setelah pemotongan dividen dan kata-kata Warren Buffett pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway 2023, tampaknya membuat pasar tenang,” kata Flynn.
Analis Goldman Sachs pada Sabtu (6/5/2023) mengungkapkan bahwa kekhawatiran atas permintaan jangka pendek dan peningkatan pasokan “berlebihan”.
OPEC+ memulai putaran pemangkasan produksi sukarela pada bulan ini dan kelompok tersebut akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 4 Juni.
Sebelumnya, fokus pasar akan tertuju pada angka inflasi harga konsumen AS untuk April pada Rabu (10/5/2023), yang berpotensi mempengaruhi sikap Fed terhadap keputusan suku bunga di masa mendatang.
Laporan pasar minyak bulanan terbaru OPEC akan dirilis pada Kamis (11/5/2023) dan akan memberikan pembacaan terbaru tentang prospek permintaan dan pasokan.