WartaJatim.co.id, 17 Mei 2023 – Sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri pernah bekerja sebagai karyawan di PT Pos Indonesia. Selama 23 tahun, ia telah mengabdikan dirinya di perusahaan tersebut.
Tentu saja, waktu tersebut bukanlah waktu yang singkat bagi pria berusia 59 tahun ini sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang pelatih sepak bola.
Pelatih yang lahir di Sumatera Barat ini mulai bekerja di PT Pos Indonesia sejak tahun 1985. Ia harus menyeimbangkan kehidupannya sebagai seorang pemain sepak bola, karyawan, dan mahasiswa.
Pada masa itu, sepak bola bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Banyak pemain sepak bola yang memilih untuk beralih profesi guna mencari kehidupan yang lebih baik, termasuk Indra Sjafri.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Indra Sjafri tidak meninggalkan pendidikannya. Melalui kerja kerasnya, pada tahun 1993, ia di angkat sebagai Kepala Kantor Cabang Bandara Padang di PT Pos Indonesia.
Ternyata, meskipun telah menjadi Kepala Cabang PT Pos Indonesia selama 11 tahun, Indra Sjafri tidak dapat melupakan sepak bola. Pada tahun 2007, ia mengambil keputusan besar untuk meninggalkan PT Pos Indonesia.
Sebelumnya, pada tahun 1997 ketika masih menjadi pegawai PT Pos Indonesia, Indra Sjafri mengikuti kursus kepelatihan. Dalam rentang tiga tahun, dia berhasil meraih Lisensi AFC C di Semarang, Lisensi AFC B di Sawangan, dan bahkan Lisensi AFC A di Sawangan.
Dengan memiliki lisensi-lisensi tersebut, Indra Sjafri dipanggil oleh PSSI untuk menjadi pelatih. Mulai dari tahun 2009, dia mulai melakukan perjalanan untuk mencari bakat-bakat sepak bola di Indonesia. Pada tahun 2011, PSSI menunjuk Indra Sjafri untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16.
Lalu saat ini Indra Sjafri telah di tahbiskan sebagai pelatih lokal yang paling sukses setelah Timnas Indonesia U-22 berhasil ia antar menjadi juara SEA Games 2023, pada hari Selasa (16/5).
Medali emas cabang olahraga sepak bola putra berhasil di rebut oleh Indonesia setelah Thailand di kalahkan dengan skor 5-2 dalam perpanjangan waktu pada final SEA Games 2023.
Prestasi ini berhasil mengakhiri penantian selama 32 tahun dalam sepak bola Indonesia. Sebelumnya, medali emas terakhir di raih oleh Indonesia di bawah arahan Anatoli Polosin pada SEA Games 1991.
Meskipun Indra Sjafri tidak memiliki koleksi trofi sebagai pemain atau pelatih klub, catatan kinerjanya di timnas usia muda tidak di ragukan lagi.
Karier pelatih asal Sumatera Barat tersebut melonjak setelah berhasil membawa Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF 2013 di Sidoarjo.
Dengan filosofi “Pepepa” (pendek-pendek-panjang), Indra berhasil mengubah penampilan timnas remaja U-19 menjadi menarik. Evan Dimas dan rekan-rekannya berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui drama adu penalti.
Enam tahun kemudian, Indra Sjafri juga berhasil membawa Timnas Indonesia U-22 meraih gelar juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Saat itu, Marinus Wanewar dan timnya berhasil mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 dalam pertandingan final.
Namun, pelatih yang lahir di Lubuk Nyiur ini tidak berhasil melanjutkan tren positif pada SEA Games 2019. Pasukan Garuda Muda harus menyerah dengan skor 0-3 dari Vietnam dalam pertandingan final di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Setelah di tunjuk sebagai asisten pelatih Shin Tae Yong pada akhir 2019, Indra Sjafri kemudian di berikan kesempatan untuk menjadi Direktur Teknik PSSI menggantikan peran Danurwindo.
Pelatih mantan Bali United ini kemudian di percaya untuk melatih Timnas Indonesia U-22 dalam persiapan SEA Games 2023. Keputusan ini di ambil agar Shin Tae Yong dapat fokus dalam menangani Timnas Indonesia U-20 dalam Piala Dunia U-20 2023.
Namun, sayangnya, Indonesia akhirnya tidak dapat berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 setelah FIFA mencabut status sebagai tuan rumah Indonesia karena masalah politik. Beberapa pejabat daerah menolak kehadiran Timnas Israel di Indonesia.
Posisi Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-22 tetap di pertahankan meskipun Shin Tae Yong sedang “menganggur”. Hal ini di karenakan Indra telah memilih pemain terbaik sesuai dengan skema yang di inginkan.
Dibawah pengendalian Indra Sjafri, target PSSI dan pemerintah akhirnya terpenuhi oleh Timnas Indonesia U-22, yaitu medali emas sepak bola yang telah absen selama 32 tahun.
Dengan demikian, Indra Sjafri mencatat dirinya sebagai pelatih lokal yang paling sukses di Timnas, jika trofi menjadi tolak ukur. Tidak bisa di sangkal bahwa Indra telah meraih tiga gelar juara dalam kelompok usia, yaitu bersama Timnas U-19 dan dua kali bersama Timnas U-22.