Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Diajukan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel
Banner 2

Juni 2024 – Israel tolak proposal gencatan senjata di Gaza yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Dalam pernyataannya, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel menyebutkan bahwa perang di Gaza tidak akan berakhir selama Hamas masih ada.

Penolakan ini menimbulkan pertanyaan tentang waktu dan interpretasi atas tawaran gencatan senjata yang disampaikan oleh Presiden Biden di Washington pada Jumat, 31 Mei 2024. 

Dilansir dari Reuters (02/06/24), Biden mengajukan proposal gencatan senjata yang terdiri dari tiga fase.

Fase Pertama yang akan berlangsung dalam 6 Minggu: Pasukan Israel akan ditarik dari Gaza. Sandera termasuk orang lanjut usia dan perempuan, akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina. Dalam fase ini, warga sipil diizinkan kembali ke Gaza termasuk Gaza Utara. Serta setiap harinya, 600 truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza juga akan diizinkan masuk.

Fase Kedua: perundingan syarat-syarat penghentian permusuhan akan dirundingkan oleh Hamas dan Israel. Dalam tahap ini, gencatan senjata dan proses pada fase pertama akan tetap berlaku.

Fase Ketiga: Rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza.

“Saya telah mendesak para pemimpin di Israel untuk mendukung kesepakatan ini, terlepas dari tekanan apa pun yang datang,” kata Biden pada Jumat, 31 Mei 2024.

Joe Biden, Presiden AS

Proposal tersebut juga sudah disampaikan ke pihak Hamas melalui perwakilan Qatar. Hamas menyatakan siap menanggapi secara positif dan konstruktif, asalkan proposal yang diajukan Amerika Serikat tersebut didasarkan pada gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi Gaza, pengembalian warga yang mengungsi, dan kesepakatan pertukaran tawanan.

Namun, pada 1 Juni 2024, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Israel tidak akan menyetujui, dan dengan tegas tolak gencatan senjata permanen di Gaza sebelum kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dihancurkan. Netanyahu juga menambahkan bahwa syarat-syarat Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah, yaitu penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan sandera, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

Baca Juga  HONNE Akan Gelar Konser di Jakarta, Catat Tanggal dan Tiketnya!

Penolakan Netanyahu ini menimbulkan keraguan atas bagian penting dari proposal gencatan senjata yang menurut Joe Biden telah disusun oleh Israel sendiri.

Dengan situasi yang masih tegang dan belum ada kesepakatan yang dicapai, situasi dan kondisi di Gaza terbilang masih belum aman, sementara harapan akan perdamaiandan penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina tetap menjadi impian bagi banyak pihak.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan