banner 970x250
Malang  

Kayutangan Resmi Jadi Kawasan Inklusi Keuangan, Kota Malang Raih Apresiasi

Kayutangan Heritage resmi menjadi Kawasan Inklusi Keuangan, sinergi budaya dan ekonomi dorong kemajuan Kota Malang.
Foto: malangkota.go.id
banner 120x600
Banner 1

Langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang dalam menginisiasi Kampoeng Heritage Kajoetangan sebagai Kawasan Inklusi Keuangan (KIK) mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Malang. Kawasan ini kini menjadi model sinergi lintas sektor untuk pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata, dan literasi keuangan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, hadir mewakili Penjabat Wali Kota Malang pada acara Aktivasi Kawasan Inklusi Keuangan di Kampoeng Heritage Kajoetangan, Rabu, 4 Desember 2024. Ia menegaskan bahwa Kayutangan kini menjadi simbol keberhasilan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor keuangan.

“Jika sebelumnya kami mengusung pentahelix, maka dengan sinergi teman-teman perbankan menjadi pentahelix. Inilah salah satu wujud konkretnya. Kayutangan ini menjadi success story keberhasilan sinergi peran serta masyarakat dan pemerintah,” bebernya.

Baca Juga: Kota Malang Gelar Workshop Pengelolaan Sampah Terpadu, Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan

“Terlebih inisiasi ini dilaksanakan di Kayutangan yang notabene memang sedang dan terus kami kembangkan. Kayutangan bukan hanya sekadar situs bersejarah, tetapi juga merupakan lokomotif yang sangat vital dalam pengembangan sektor usaha dan pariwisata di Kota Malang,” terangnya lagi.

Dengan identitas kuat sebagai pusat ekonomi kreatif, Kayutangan telah menarik wisatawan lokal dan internasional. Program KIK di kawasan ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, mempermudah akses layanan keuangan, dan memberdayakan UMKM.

“Oleh karena itu, upaya untuk menjadikan kawasan Kayutangan sebagai Kawasan Inklusi Keuangan sangatlah strategis. Dengan mengintegrasikan literasi keuangan, kemudahan akses layanan keuangan, dan pemberdayaan UMKM, kita dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Kota Malang sebagai pusat ekonomi kreatif,” jelasnya lebih lanjut.

“Saya mengajak semua pihak, mulai dari pelaku usaha, komunitas kreatif, hingga lembaga keuangan, untuk terus berkolaborasi. Mari kita jadikan Kayutangan sebagai percontohan kawasan inklusi keuangan yang berbasis budaya dan pariwisata. Dengan langkah ini, kita tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga mengangkat nama Kota Malang sebagai destinasi unggulan di tingkat nasional dan internasional,” ajaknya.

Baca Juga  Disability Fashion Festival

Baca Juga: Inflasi Kota Malang November 2024 Terkendali, Komoditas Pangan Jadi Penyumbang Utama

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Magribi, menyebutkan bahwa lima industri jasa keuangan, yakni BRI, Bank Jatim, BNI, BCA, dan Bank Mandiri, turut mendukung program ini.

”Ini menunjukkan pengejawantahan sinergi pemerintah, OJK dan perbankan. Di sinilah perwujudan peran nyata Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” kata Biger.

Biger pun menyebutkan bahwa aktivasi KIK di Kayutangan ini tidak akan berhenti di sini saja, justru ini menjadi garis awal baru.

“Mari bersama kita memajukan KIK Kajoetangan Heritage,” ajaknya.

Baca Juga: Rendra Masdrajad Safaat Respons Cepat Keluhan Warga Terkait Infrastruktur di Kota Malang

Dengan konsep inklusi keuangan yang menyatu dengan pariwisata, Kayutangan diharapkan menjadi percontohan nasional sekaligus memperkuat posisi Kota Malang sebagai destinasi unggulan.

(***)

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?