Apa pun yang memiliki embel-embel “toxic” pastilah bukan sesuatu yang baik, termasuk toxic relationship. Meski sering kali tidak disadari, kondisi hubungan yang “beracun” ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik dalam hubungan percintaan maupun pertemanan. Sebagai gambaran, film “Posesif” yang meraih penghargaan di Festival Film Indonesia tahun lalu memberikan sedikit gambaran mengenai toxic relationship.
Apa Itu Toxic Relationship?
Toxic relationship merujuk pada kondisi di mana hubungan antara individu sudah tidak saling mendukung. Lillian Glass, ahli komunikasi dari psikologi asal Amerika Serikat, dalam bukunya “Toxic People” menjelaskan bahwa hubungan ini ditandai dengan persaingan tidak sehat, sikap tidak hormat, dan kurangnya kekompakan. Kristen Fuller, seorang dokter spesialis kesehatan mental, menambahkan bahwa hubungan “beracun” dapat merusak secara mental, emosional, dan bahkan fisik, tidak hanya bagi satu pihak, tetapi juga kedua belah pihak.
9 Cara Membuat Batasan dalam Hubungan Kerja untuk Work-Life Balance
Penyebab dan Ciri-Ciri Toxic Relationship
Seseorang yang secara konsisten melemahkan pasangan atau orang lain biasanya memiliki alasan tersendiri, yang mungkin tidak disadari. Kristen Fuller menyebutkan bahwa pelaku toxic relationship bisa jadi tidak dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung atau pernah menjadi korban perundungan.
Ciri paling sederhana dari hubungan beracun adalah ketidakbahagiaan yang persisten. Jika hubungan Anda lebih sering membuat Anda merasa sedih, marah, atau cemas, ini bisa menjadi indikasi adanya toxic relationship. Selain itu, perubahan negatif pada kesehatan mental, kepribadian, atau harga diri juga merupakan tanda-tanda lebih lanjut dari hubungan yang tidak sehat.
Sadari dan Atasi Bahaya Toxic Relationship
Jika Anda merasa terjebak dalam toxic relationship, penting untuk menghindari pelaku atau meminta bantuan dari orang terdekat. Proses pemulihan dari hubungan beracun ini mungkin memerlukan waktu. Jika Anda adalah pelaku, sadari bahwa sifat tersebut merugikan dan dapat menyakiti orang-orang di sekitar Anda. Mencari bantuan dari psikolog bisa menjadi langkah yang baik untuk mengatasi masalah ini.
Dr. Nadia Octavia dari KlikDokter mengingatkan bahwa mengakhiri hubungan yang beracun tidaklah mudah, terutama jika Anda telah bersama pasangan bertahun-tahun. Namun, penting untuk memprioritaskan kebahagiaan diri dan kembali mencintai diri sendiri. Anda berhak memiliki hubungan yang sehat, penuh cinta, dan nyaman.
Dengan mengenali tanda-tanda toxic relationship, Anda dapat mengambil langkah untuk melindungi kesehatan jiwa dan tubuh Anda, serta orang-orang di sekitar. Ingatlah bahwa diri Anda terlalu berharga untuk menjadi korban dalam sebuah hubungan yang beracun.