Wartajatim.co.id, 13 Juni 2023 – Dalam dunia kejahatan internasional, ada dua organisasi kriminal yang sering kali menjadi perhatian publik: Mafia dan Yakuza.
Kedua kelompok ini memiliki reputasi yang mengerikan dan misterius, dan sering menjadi subjek dalam karya fiksi dan film.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara Mafia dan Yakuza, termasuk sejarah, struktur organisasi, kegiatan kriminal, kode etik, hubungan dengan pemerintah, perbedaan dalam citra publik, konflik antar organisasi, peran perempuan, pengaruh global, penegakan hukum, dan penanganan konflik antara 2 organisasi tersebut.
Sejarah Mafia dan Yakuza
Mafia memiliki akar sejarah yang kuat di Italia. Awalnya, Mafia merupakan kelompok rahasia yang terbentuk di Sisilia pada abad ke-19 sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah yang dianggap korup dan tidak adil. Mafia Sisilia kemudian berkembang menjadi organisasi kriminal dengan struktur hierarki yang kuat dan terkenal dengan aktivitas seperti perdagangan narkoba, pencucian uang, dan perjudian ilegal.
Sementara itu, Yakuza berasal dari Jepang dan telah ada sejak zaman Feodal. Yakuza awalnya merupakan kelompok yang terdiri dari samurai dan pengemis yang tidak memiliki tempat di dalam masyarakat. Seiring waktu, mereka berkembang menjadi organisasi kriminal dengan struktur yang terorganisir dengan baik. Yakuza dikenal karena kegiatan seperti ekstorsi, pencucian uang, dan juga terlibat dalam dunia hiburan seperti industri film dan perjudian.
Struktur Organisasi
Mafia memiliki struktur organisasi yang kompleks. Di puncak hierarki ada seorang “boss” yang mengendalikan seluruh kegiatan organisasi. Di bawahnya, ada “underboss” dan “capo” yang mengawasi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab tertentu dalam kelompok mereka.
Yakuza juga memiliki struktur hierarki yang mirip. Ada “oyabun” yang merupakan kepala kelompok dan bertanggung jawab atas seluruh organisasi. Di bawahnya, ada “wakagashira” yang membantu mengatur operasi harian. Setiap anggota Yakuza memiliki peringkat yang jelas dan harus tunduk pada otoritas yang lebih tinggi.
Kegiatan Kriminal
Kegiatan kriminal yang dilakukan oleh Mafia dan Yakuza memiliki banyak kesamaan. Keduanya terlibat dalam pencucian uang, perdagangan narkoba, perjudian ilegal, dan kegiatan ilegal lainnya. Namun, ada perbedaan dalam fokus kegiatan mereka. Mafia Italia sering terlibat dalam perdagangan narkoba internasional, sedangkan Yakuza Jepang memiliki pengaruh yang besar dalam bisnis perjudian di Jepang.
Kode Etik dan Tradisi
Mafia memiliki kode etik yang dikenal sebagai “Omertà”. Kode ini mengharuskan anggota untuk menjaga kehormatan dan kerahasiaan organisasi. Pelanggaran terhadap kode ini bisa berakibat fatal. Mafia juga memiliki tradisi penghargaan atas kepatuhan dan loyalitas anggota mereka.
Yakuza memiliki kode etik mereka sendiri yang disebut “Yubitsume”. Ini adalah tradisi memotong bagian jari sebagai bentuk permintaan maaf atau penyesalan. Yakuza juga dikenal memiliki tato khas yang menandakan afiliasi mereka dengan kelompok tertentu. Seperti Mafia, Yakuza juga menghargai kepatuhan dan memberikan penghargaan kepada anggota yang setia.
Hubungan dengan Pemerintah
Mafia dan Yakuza memiliki hubungan yang rumit dengan pemerintah di negara mereka masing-masing. Mafia Italia terkenal karena infiltrasi mereka ke dalam sektor bisnis dan politik. Mereka seringkali memiliki hubungan yang dekat dengan pejabat pemerintah dan memanfaatkan korupsi untuk keuntungan mereka sendiri.
Di Jepang, hubungan antara Yakuza dan pemerintah juga kompleks. Meskipun Yakuza dilarang secara resmi, mereka masih ada dan terlibat dalam kegiatan ilegal. Beberapa anggota Yakuza memiliki hubungan dengan pejabat pemerintah, terutama di tingkat lokal, yang dapat memberikan mereka perlindungan tertentu.
Perbedaan dalam Citra Publik
Mafia umumnya dipandang sebagai penjahat terorganisir yang berbahaya dan mengerikan. Mereka sering digambarkan dalam film dan buku sebagai kelompok yang kejam dan tidak kenal ampun. Citra negatif ini telah membentuk persepsi publik terhadap Mafia.
Yakuza memiliki kehadiran yang lebih diterima di masyarakat Jepang. Meskipun mereka adalah organisasi kriminal, Yakuza sering kali terlibat dalam kegiatan sosial dan filantropi di komunitas mereka. Mereka juga dikenal karena menghormati kode etik mereka dan menjaga ketertiban di dalam masyarakat. Sebagai hasilnya, citra Yakuza di Jepang memiliki nuansa yang lebih kompleks.
Konflik Antar Organisasi
Seperti organisasi kriminal lainnya, baik Mafia maupun Yakuza sering terlibat dalam konflik dengan organisasi lain. Pertempuran antara kelompok Mafia bisa menjadi sangat kejam dan berdarah, dengan upaya untuk mengambil alih wilayah atau mengendalikan aktivitas kriminal tertentu.
Yakuza juga terlibat dalam konflik internal dan eksternal. Mereka sering terlibat dalam pertempuran antara kelompok Yakuza yang berbeda untuk mengamankan kekuasaan atau mengontrol bisnis tertentu. Konflik antara kelompok Mafia dan Yakuza juga terjadi terutama ketika ada persaingan dalam perdagangan narkoba atau bisnis internasional.
Peran Perempuan dalam Organisasi
Peran perempuan dalam Mafia dan Yakuza juga memiliki perbedaan. Dalam Mafia, perempuan biasanya memiliki peran pendukung dan sering kali menjadi anggota keluarga Mafia. Mereka terlibat dalam mendukung kegiatan organisasi, tetapi jarang terlibat secara langsung dalam kegiatan kriminal.
Yakuza juga memiliki peran perempuan dalam organisasi mereka. Mereka dapat menjadi anggota yang memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu, tetapi peran perempuan dalam Yakuza masih lebih terbatas dibandingkan dengan laki-laki. Namun, beberapa kelompok Yakuza memiliki divisi perempuan yang berfungsi sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Pengaruh Global Yakuza dan Mafia
Kedua Mafia dan Yakuza memiliki pengaruh yang melampaui batas negara asal mereka. Mafia Italia telah dikenal memiliki jaringan perdagangan narkoba internasional yang luas dan mencapai hampir semua benua. Mereka juga terlibat dalam pencucian uang di berbagai negara.
Yakuza juga memiliki pengaruh global yang signifikan. Mereka terlibat dalam bisnis perjudian internasional, termasuk di Las Vegas. Yakuza juga terlibat dalam perdagangan manusia, khususnya dalam industri hiburan dewasa di Jepang.
Penegakan Hukum dan Pengaruh Pada Masyarakat
Penegakan hukum di negara-negara di mana Mafia dan Yakuza beroperasi berusaha untuk memberantas kegiatan kriminal kedua organisasi ini. Mafia Italia sering menjadi target operasi polisi dan upaya penegakan hukum untuk memerangi perdagangan narkoba dan pencucian uang mereka.
Di Jepang, upaya penegakan hukum terhadap Yakuza juga berlangsung. Pemerintah Jepang berusaha mengurangi pengaruh Yakuza dengan mengesahkan undang-undang yang melarang kegiatan mereka. Namun, Yakuza tetap eksis dan mempertahankan kehadirannya dalam masyarakat.
Perbedaan dalam Penanganan Konflik
Dalam penanganan konflik, Mafia cenderung menggunakan kekerasan secara langsung untuk menyelesaikan masalah. Pertempuran antar-kelompok Mafia sering kali berdarah dan brutal. Mereka juga menggunakan kekerasan untuk mengintimidasi atau mengancam lawan atau pihak yang menentang mereka.
Yakuza cenderung menggunakan pendekatan yang lebih halus dan kompleks dalam menangani konflik. Mereka sering menggunakan hubungan dan kekuatan ekonomi untuk mencapai tujuan mereka. Namun, mereka juga tidak ragu untuk menggunakan kekerasan ketika diperlukan.
Dalam kesimpulan, Mafia dan Yakuza adalah dua organisasi kriminal terkenal yang memiliki perbedaan dalam sejarah, struktur organisasi, kegiatan kriminal, kode etik, hubungan dengan pemerintah, citra publik, konflik antar organisasi, peran perempuan, pengaruh global, penegakan hukum, dan penanganan konflik. Meskipun keduanya memiliki reputasi yang mengerikan, Yakuza memiliki kehadiran yang lebih diterima di masyarakat Jepang daripada Mafia di Italia. Kedua organisasi ini terus menjadi sumber ketertarikan dan studi di bidang kriminologi dan budaya populer.