WARTAJATIM.co.id, 10 Agustus 2023 – Stunting merupakan permasalahan gizi yang mengancam kualitas hidup generasi penerus bangsa. Stunting juga dapat diartikan kekurangan gizi kronis yang memberikan dampak jangka pendek berupa kondisi gagal tumbuh, dan jangka panjang berupa rendahnya produktivitas di masa muda, serta adanya resiko untuk menderita penyakit degeneratif. Pengetahuan mengenai gizi yang memadai guna pencegahan stunting dapat dibekali sejak usia remaja sebagai persiapan awal sebelum kehidupan berkeluarga.
Oleh karena itu, Tim II KKN Undip Desa Sidorejo menyelenggarakan program “Optimalisasi Remaja dalam Rangka Pencegahan Stunting”. Program tersebut diberikan kepada remaja-remaja dengan rentang usia 15-18 tahun yang dilaksanakan pada Sabtu, 29 Juli 2023 di salah satu ruang kelas SMK Media Karya Desa Sidorejo.
Latar belakang diselenggarakannya program ini ialah karena tingginya kasus stunting yang disebabkan oleh banyaknya pernikahan dini di Desa Sidorejo. Program tersebut berisi mengenai peraturan hukum yang mengatur tentang stunting dan pernikahan dini, ajakan untuk menghindari pernikahan dini, serta tips mencegah stunting. Ketiga materi tersebut disampaikan oleh 3 mahasiswa KKN, yaitu Muhammad Irfan Zuhdi (Fakultas Hukum), Naufal Iqyan Subiyakto (Fakultas Psikologi), dan Laela Nur Nabilah (Fakultas Kedokteran).
Program tersebut diawali dengan pemaparan materi presentasi, pemberian softfile materi kepada remaja, sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan pembagian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri. Materi pertama disampaikan oleh Muhammad Irfan Zuhdi (Fakultas Hukum) yang membahas mengenai peraturan hukum yang mengatur tentang stunting, yaitu diantaranya UU No.16 Tahun 2019 tentang perubahan atas UU No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan Peraturan Bupati Wonogiri No.18 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting terintegrasi.
Yang mana di UU dan Perbup tersebut dijelaskan bahwa laki-laki dan perempuan minimal berusia 19 tahun untuk dapat melakukan pernikahan. Sehingga kasus pernikahan dini yang merupakan penyebab tingkat stunting yang tinggi dikarenakan calon ayah dan ibu yang belum siap dengan calon anak yang nantinya lahir serta pemenuhan gizi yang tidak maksimal.
Dilanjutkan pemaparan materi kedua oleh Naufal Iqyan Subiyakto (Fakultas Psikologi) yang membahas mengenai apa itu pernikahan dini, faktor yang menyebabkan pernikahan dini, dan dampak dari pernikahan dini (khususnya dampak psikologis).
Penyampaian materi tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan pada remaja bahwasanya pernikahan dini memiliki lebih banyak dampak negatif dibandingankan dampak positifnya. Pengetahuan dan wawasan tersebut diharapkan dapat disebarluaskan kepada orang tua mereka dan remaja lainnya.
Materi ketiga disampaikan oleh Laela Nur Nabilah (Fakultas Kedokteran) yang membahas mengenai tips untuk mencegah stunting pada remaja, diantaranya menerapkan pola makan bergizi seimbang yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup, mencegah anemia dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin C, dan Tablet Tanda Darah (TTD) sebanyak 1 tablet per minggu jika diperlukan, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Selain itu, berolahraga secara rutin minimal 30 menit sehari juga dapat mencegah stunting pada remaja karena dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN Tim II Undip mengharapkan remaja di Desa Sidorejo untuk tidak melakukan pernikahan dini yang mana upaya tersebut juga dapat mengurangi angka stunting di Desa Sidorejo.