Hari Raya Idul Adha 1445 H semakin dekat, tinggal dua minggu lagi. Selain mempersiapkan hewan kurban, masyarakat juga mulai mencari peralatan yang dibutuhkan. Para perajin besi, atau yang dikenal dengan pande besi, pun menikmati berkah dari momen ini.
Saat ini, banyak pande besi yang mulai kebanjiran pesanan untuk membuat bilah pisau sembelih hewan. Muhammad Alan, seorang pande besi di Jalan Binor Bawah 8B, RT 10/RW14, Kelurahan Bunulrejo, merasakan peningkatan permintaan yang cukup signifikan.
“Biasanya, dalam seminggu saya mendapat sekitar 15 pesanan pisau. Menjelang Idul Adha ini, pesanan meningkat menjadi 25 pisau per minggu. Sebagian besar pesanan adalah pisau untuk menyembelih hewan kurban,” ujar Alan.
Alan menjelaskan bahwa peningkatan permintaan ini terjadi secara musiman. Pada hari-hari biasa, pesanan yang diterima lebih banyak berupa kapak dan pisau biasa. Namun, saat musim kemarau, pesanan yang masuk kebanyakan adalah pacul, gancu, dan golok. Sementara pada musim hujan, pesanan yang dominan adalah cetok dan tangkil.
“Di musim kurban seperti sekarang, permintaan pisau sembelih meningkat. Mayoritas pemesan adalah takmir masjid dan jagal, dengan jumlah pesanan satu atau dua biji, namun ada juga yang langsung memesan hingga lima biji,” lanjut Alan.
Alan yakin bahwa permintaan pisau untuk kurban akan terus meningkat. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, permintaan terus naik hingga seminggu menjelang Idul Adha.
“Biasanya, seminggu sebelum Idul Adha, permintaan bisa mencapai lebih dari 35 pisau per minggu,” tambahnya.
Untuk pisau kurban, ukuran yang paling banyak dipesan adalah antara 30 sentimeter hingga 45 sentimeter. Pisau dengan ukuran tersebut dihargai sekitar Rp 350 ribu. Namun, untuk ukuran yang lebih kecil, harganya bisa mencapai Rp 50 ribu saja.
“Harapan saya tentu agar pesanan terus bertambah, tidak hanya dari Malang tetapi juga dari daerah lain. Selama ini, pesanan terjauh datang dari Jakarta, meskipun sebagian besar tetap dari Malang Raya,” tutup Alan.