Perayaan Tahun Baru 2024 Kota Malang Sumbang 600 Ton Sampah di TPU Supit Urang

Perayaan Tahun Baru 2024 Kota Malang Sumbang 600 Ton Sampah di TPU Supit Urang
Perayaan Tahun Baru 2024 Kota Malang Sumbang 600 Ton Sampah di TPU Supit Urang
Banner 2

Malang, 3 Januari 2024 – Perayaan Tahun Baru 2024 di Kota Malang meninggalkan jejak yang signifikan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, dengan peningkatan volume sampah mencapai 600 ton. Hal ini melampaui rata-rata harian sekitar 530 ton sampah yang biasanya diterima TPU Supit Urang.

Kepala UPT TPA Supit Urang, Heru Toto, mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari pusat-pusat keramaian di Kota Malang, seperti Jalan Ijen, Balaikota Malang, dan Kawasan Kayutangan Heritage.

Ia menyatakan, “Kalau setiap harinya itu kita rata-rata yang masuk ke TPA itu sekitar 530 ton sampah per hari. Untuk dua hari kemarin (31 Desember 2023 dan 1 Januari 2024) perkiraan ya 600 ton per hari. Kenaikannya hampir 60 ton dari sampah biasanya.”

Pendataan terus dilakukan untuk memantau jumlah yang masuk, sementara kebanyakan sampah berasal dari berbagai wilayah yang menjadi pusat perayaan. Heru menambahkan, “Sampahnya banyak didapatkan dari pusat-pusat keramaian saat perayaan pergantian tahun baru kemarin.

baca juga: Sambut Tahun Baru 2024, Ini Tampilan Google Doodle yang Penuh Warna

Jadi mulai di Alun-alun Tugu Balai Kota, Jalan Ijen, Kayutangan Heritage, Alun-alun Merdeka, itu banyak dari sana. Intinya yang masuk ke TPA itu sampah secara keseluruhan di Kota Malang.”

Pemerintah Kota Malang juga mengambil langkah dengan menambah armada pasukan kuning untuk membersihkan sampah hasil perayaan Tahun Baru.

Kepala Bidang Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Dwi Wijono, menyatakan, “Kemarin pagi pukul 03.30 WIB tanggal 1 Januari 2024 kami sudah bergerak untuk melakukan pembersihan.”

Sampah yang dihasilkan mayoritas terdiri dari sisa makanan dan minuman, terutama di lokasi seperti Alun-alun Merdeka, Kayutangan, dan Jalan Ijen.

Baca Juga  Program Edukasi dan Demonstrasi untuk Mencegah Penyakit Degeneratif Di Desa Bumiaji Kota Batu oleh Mahasiswa UM

Dwi Wijono menekankan, “Sampahnya paling banyak didominasi oleh sampah makanan dan minuman. Seperti di Aula Skodam kemarin banyak yang jualan yang sebelumnya tidak ada orang yang jualan.”

Meskipun demikian, Pemerintah Kota Malang berhasil mengatasi sampah dengan menyiapkan pasukan sampah dan melakukan pembersihan secara intensif. Sampai hari ini, beberapa sampah yang tersisa pun telah berhasil diatasi.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan