Wartajatim.co.id, 02 Juni 2023 – Asnawi Mangkualam tengah menjalani musim ketiga dalam karirnya di Liga Korea Selatan. Dalam perjalanannya tersebut, Asnawi menghadapi berbagai tantangan, termasuk perasaan rindu akan kampung halamannya dan menyadari bahwa gajinya lebih kecil dibandingkan saat ia bermain di Indonesia.
Setelah empat musim bermain untuk klub kelahirannya, PSM Makassar, Asnawi Mangkualam memutuskan untuk mencoba peruntungan di luar negeri dengan menerima tawaran dari klub Korea Selatan, Ansan Greeners, pada tahun 2021.
Dalam wawancara dengan FIFA, Asnawi mengungkapkan kejutannya ketika mendapatkan tawaran dari Ansan Greeners.
“Kaget juga bisa dapat kesempatan, soalnya yang kita tahu kan pemain Indonesia sangat sulit untuk mendapat kesempatan bermain di luar negeri,” ungkap pemain berusia 23 tahun tersebut.
Ia kemudian bergabung dengan klub tersebut dan bermain di kompetisi Liga 2 Korea Selatan selama dua musim, dengan mencatatkan 42 penampilan dan dua gol.
Ketika baru saja tiba di Korea Selatan, Asnawi mengakui bahwa ia sempat merasakan rindu akan kampung halamannya, yang sering disebut sebagai homesick.
“Di 2021 di awal saya baru masuk itu, adaptasi masalah homesick juga saya rasakan. Terlebih di Korea sangat sulit untuk mendapatkan makanan halal, jadi harus masak sendiri,” imbuh Asnawi.
Memang, pada awal kariernya di Negeri Ginseng, Asnawi menghadapi tantangan dalam beradaptasi.
Namun, Asnawi beruntung karena terdapat banyak orang Indonesia di kota Ansan yang membantu dan mendukungnya dalam proses beradaptasi.
“Keuntungan bagi saya ketika 2021 saya bermain bersama Ansan Greeners banyak orang Indonesia yang tinggal di kota itu dan banyak warung Indonesia, jadi banyak orang-orang Indonesia yang membantu memberikan saya makanan,” tutur pemain berposisi full-back tersebut.
Selain menghadapi tantangan adaptasi, Asnawi juga dihadapkan pada tantangan lain saat memilih untuk berkarier di luar negeri, yaitu mendapatkan restu dari orang tua.
Asnawi mengungkapkan bahwa pada awalnya orang tuanya tidak setuju dengan keputusannya untuk bermain di Korea Selatan. Hal ini dikarenakan gaji yang diterima di sana jauh lebih kecil dibandingkan dengan gaji yang bisa didapatkan di Indonesia.
“Awalnya tidak setuju ya, terutama tentang gaji pertama, gaji di Korea sangat kecil dibanding dengan di Indonesia, mungkin kalau saya bertahan di Indonesia saya bisa mendapatkan gaji tiga kali lipat dari di Ansan,” bebernya.
Akhirnya, Asnawi berhasil meyakinkan kedua orang tuanya dan mereka memberikan dukungan kepada putra mereka.
Setelah dua musim bermain untuk Ansan Greeners, Asnawi, yang berposisi sebagai full-back, kemudian pindah ke klub lain di Liga 2 Korea Selatan, yaitu Jeonnam Dragons, pada awal tahun ini.
Pada musim ini, Asnawi telah mendapatkan banyak kesempatan untuk bermain di Jeonnam Dragons. Hingga pekan ke-15, ia sudah mencatatkan delapan penampilan dan berhasil memberikan dua assist.
Menurut Asnawi, kualitas Liga Korea Selatan masih jauh lebih tinggi daripada Liga Indonesia.
“Dari segi pemain, mentalitas pemain yang harus ditingkatkan,” ucap Asnawi.
“Dari liga ya memang masih tertinggal jauh dari Liga Korea, Indonesia masih tertinggal jauh. Karena di sini dari liga level mahasiswa sampai usia dini berjalan.”
“Jadi klub itu tidak perlu seleksi pemain, mereka tinggal datang ke kompetisi dan mencari pemain dari sana,” kata Asnawi mengakhiri.