Pertuni Probolinggo Gelar Pelatihan Infrastruktur Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

Pertuni Probolinggo dan Disnaker adakan pelatihan inklusif pembuatan DED dan RAB (28-30/11/2024). Sumber : Istimewa.
Pertuni Probolinggo dan Disnaker adakan pelatihan inklusif pembuatan DED dan RAB (28-30/11/2024). Sumber : Istimewa.
Banner 2

Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Probolinggo, bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo, mengadakan pelatihan infrastruktur inklusif untuk penyandang disabilitas.

Pelatihan yang berfokus pada pembuatan Detail Engineering Design (DED) dan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini berlangsung pada Kamis hingga Sabtu (28-30/11/2024) di aula Kantor Disnaker Kabupaten Probolinggo.

Peserta dan Tujuan Pelatihan

Sebanyak 15 peserta, terdiri dari 8 orang perwakilan Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) dan 7 orang dari Persatuan Lintas Disabilitas Kabupaten Probolinggo, mengikuti kegiatan ini.

Ketua Pelaksana Program GESIT-Pertuni Kabupaten Probolinggo, Arizky Perdana Kusuma, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali penyandang disabilitas dengan keterampilan yang relevan dalam sektor infrastruktur.

“Penyandang disabilitas sering kali hanya diberi pekerjaan berbasis rasa kasihan atau mengandalkan bantuan sosial. Dengan pelatihan ini, mereka diharapkan dapat berkontribusi sebagai konsultan atau perancang di sektor infrastruktur,” ujar Arizky.

Baca juga : DPRD Probolinggo Bahas Jawaban Fraksi Atas PU Bupati Terkait Tiga Naskah Raperda

Dukungan Pemerintah Daerah

Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joelijanto, bersama sejumlah narasumber dari Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah; Dinas Perumahan; Dinas Perhubungan; serta Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).

Dr. Anang menegaskan komitmen Pemkab Probolinggo dalam menciptakan peluang kerja yang inklusif melalui pembentukan Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan (ULDK).

“Kami ingin memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki akses yang adil untuk mendapatkan pelatihan dan pekerjaan, termasuk di sektor infrastruktur,” katanya.

Harapan Masa Depan

Dr. Anang berharap pelatihan ini mempersiapkan peserta untuk bersaing di dunia kerja, khususnya dalam bidang desain dan anggaran infrastruktur.

Selain itu, ia juga mendorong perusahaan di Kabupaten Probolinggo untuk lebih membuka peluang bagi tenaga kerja disabilitas.

Baca Juga  Ratusan Pengurus PMR Kabupaten Pasuruan Dikukuhkan, Siap Berbakti untuk Kemanusiaan

“Pelatihan ini tidak hanya membuka pintu kesempatan kerja, tetapi juga memberikan peluang bagi penyandang disabilitas untuk menjadi konsultan konstruksi. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung inklusi sosial dan pemberdayaan mereka,” pungkasnya.

 

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan