WartaJatim.co.id, 7 Juli 2023 – Kasus penganiayaan berat yang melibatkan Mario Dandy Satriyo terus mengemuka. Dalam persidangan hari ini, saksi ahli medis memberikan kesaksian mengenai cedera fisik dan psikologis yang dialami korban dalam insiden tragis tersebut.
Menurut Dr. Amanda Wijaya, seorang ahli forensik yang menguji korban, cedera fisik yang di derita oleh korban sangat serius dan memerlukan perawatan medis yang intensif. Korban mengalami beberapa luka parah di bagian wajah dan kepala, termasuk luka sayatan yang dalam dan memerlukan jahitan. Selain itu, terdapat juga beberapa tulang rusuk yang patah akibat pukulan yang keras.
“Cedera yang di alami oleh korban dapat di kategorikan sebagai penganiayaan berat. Tindakan kekerasan yang di terapkan oleh pelaku sangat brutal dan meninggalkan dampak serius pada korban,” ungkap Dr. Amanda Wijaya.
Dr. Dian Kusuma, seorang ahli psikologi, juga membahas efek psikologis penganiayaan. Korban mengalami trauma yang signifikan sebagai akibat dari insiden tersebut, menurut Dr. Dian. Korban mengalami gangguan stres pasca trauma, serangan panik, kesulitan tidur, dan mimpi buruk yang berulang.
Dr. Dian Kusuma menjelaskan, “Korban mengalami gangguan kecemasan berat yang menghambat fungsi sehari-hari. Penganiayaan tersebut telah merusak kesejahteraan mental korban dan membutuhkan dukungan dan perawatan psikologis yang tepat.”
Dalam kasus ini, Mario Dandy Satriyo di dakwa melakukan penganiayaan berat terhadap Sarah Amelia, korban, yang terjadi di sebuah klub malam di Jakarta pada bulan Mei lalu. Setelah terlibat dalam konflik dengan Mario Dandy Satriyo, Sarah Amelia di duga menjadi korban kekerasan fisik yang tidak manusiawi.
Persidangan kasus ini di jadwalkan akan berlanjut untuk mengumpulkan lebih banyak bukti dan kesaksian. Jika terbukti bersalah, Mario Dandy Satriyo dapat di hadapkan pada hukuman penjara yang cukup berat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus penganiayaan berat semacam ini memperlihatkan betapa pentingnya menjaga keamanan dan melindungi kesejahteraan individu dalam lingkungan sosial. Semoga kasus ini dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat agar lebih memperhatikan serta menghargai keselamatan dan kesejahteraan sesama.
