banner 970x250

Tiga Budayawan Asal Banyuwangi Raih AKI 2024

Tiga Budayawan asal Banyuwangi yang berhasil meraih AKI 2024.
Foto: banyuwangikab.go.id
banner 120x600
Banner 1

Tiga orang seniman sekaligus budayawan di Kabupaten Banyuwangi raih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi.

AKI merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang yang berprestasi dan berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan di Tanah Air.

Tiga tokoh kebudayaan tersebut yaitu, seniman Tari Gandrung Banyuwangi, Temu Misti, Penenun Wastra Using, Siami, serta Penyalin Kitab Lontar Yusuf, Senari.

Baca Juga: Pesilat Pagar Nusa Banyuwangi Tewas Dikeroyok 5 Pemuda

Penghargaan untuk ketiganya diberikan dalam acara AKI 2024 di Jakarta pada Selasa, 17 September 2024.

Temu Misti atau yang akrab dipanggil Mbok Temu, adalah pelestari Tari Gandrung yang menerima penghargaan AKI 2024 kategori Maestro Seni Tradisi, ia dikenal sebagai penari yang mengabdikan hidupnya untuk melestarikan tarian khas Banyuwangi.

Keberhasilannya mengajarkan dan memperkenalkan Tari Gandrung kepada generasi muda untuk menjadikannya sebagai inspirasi bagi banyak orang dalam melestarikan seni tari tradisional.

Sementara Siami merupakan satu-satunya penenun kain Wastra Using tradisional yang masih bertahan di Banyuwangi.

Baca Juga: Liburan Nyaman dengan DAMRI: Tiket Bus Jakarta-Banyuwangi Tersedia Sekarang!

Siami menerima penghargaan AKI untuk kategori Pelestari, perannya dianggap penting dalam melestarikan tenunan khas Osing.

Baginya, penghargaan ini merupakan pengakuan atas usaha-usahanya dalam menjaga teknik tenun kuno yang saat ini semakin langka.

Sementara Senari adalah penyalin Kitab Lontar Yusuf, kitab kuno yang tertulis dengan aksara pegon dan berisi tentang kisah Nabi Yusuf, ia menerima penghargaan untuk kategori Pelestari,

Warga suku Osing memang akrab dengan pembacaan kitab tersebut karena dianggap memiliki ajaran dan kisah spiritual yang kuat.

Baca Juga:PT KAI Akan Buka Tambahan Kereta yang Menghubungkan Malang-Banyuwangi

Mereka juga rutin menggelar kegiatan mocoan Lontar Yusuf yang sudah berlangsung secara turun-temurun.

Baca Juga  Hasil Final Sepak Bola Jatim VS Jabar di PON 2024, Total Skor 1 - 0

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku jika ia bangga kepada tiga maestro yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Menurutnya, penghargaan AKI merupakan bentuk pengakuan bagi para pelestari kesenian dan budaya yang selama ini berjuang dalam merawat kekayaan budaya.

“Selamat kepada Bu Temu Misti, Bu Siami, dan Pak Senari yang telah mengharumkan nama Banyuwangi. Kami sangat bangga dengan para maestro yang hingga saat ini masih menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Banyuwangi,” kata Ipuk.

Baca Juga: Gudang Rongsokan di Banyuwangi Terbakar, Diduga Karena Putung Rokok

(***)

Open chat
Halo, ada yang bisa dibantu?