Malang  

TPPO Mahasiswa Indonesia di Jerman : Rektor UB Malang Pastikan Tidak Ikut Program Ferienjob ke Jerman

TPPO Mahasiswa Indonesia di Jerman : Rektor UB Malang Pastikan Tidak Ikut Program Ferienjob ke Jerman
TPPO Mahasiswa Indonesia di Jerman : Rektor UB Malang Pastikan Tidak Ikut Program Ferienjob ke Jerman
Banner 2

Malang, 27 Maret 2024 – Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Widodo, dengan tegas menegaskan bahwa UB tidak terlibat dalam program magang ilegal yang baru-baru ini menggemparkan. Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas kasus dugaan perdagangan orang yang melibatkan mahasiswa Indonesia di Jerman.

Dalam wawancara dengan media, Prof. Widodo menegaskan bahwa UB hanya akan menjalin kerjasama dengan pihak yang telah memiliki kesepakatan resmi, terutama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikti). Ia juga menekankan bahwa kerjasama dengan lembaga luar negeri harus dilakukan melalui nota kesepahaman yang jelas dan transparan.

Awal mula kasus terbongkar ketika KBRI Jerman yang mendapat aduan dari empat mahasiswa setelah mengikuti program ferienjob di Jerman. Program itu melibatkan 33 universitas di Indonesia untuk diberangkatkan ke Jerman.

Ilustrasi Mahasiswa UB
Ilustrasi Mahasiswa UB

Setidaknya ada 1.047 mahasiswa diberangkatkan oleh PT Cvgen dan PT SHB. Untuk mengikuti itu, mereka dibebankan biaya pendaftaran Rp 150.000 ke rekening atas nama CV-Gen.

Serta membayar sebesar 150 euro untuk pembuatan letter of acceptance kepada PT SHB. Polisi sudah menetapkan lima tersangka. Dua tersangka masih di Jerman.

baca juga: Wakil Presiden Indonesia, Besok Lakukan Kunjungan ke Universitas Brawijaya Malang

“Pihak UB lebih memilih untuk bekerja sama dengan Dikti dalam hal kerjasama program magang. Begitu juga dengan kerjasama dengan lembaga luar negeri, terutama perguruan tinggi yang sudah memiliki kesepakatan resmi dengan UB,” ujar Prof. Widodo, selaku Rektor UB Malang

Lebih lanjut, Prof. Widodo menyampaikan bahwa beberapa mahasiswa UB memang telah mengikuti program magang di negara seperti Jepang dan Eropa, namun hal tersebut hanya dilakukan melalui kerjasama yang telah diatur dengan baik dan memiliki kontak yang jelas.

Baca Juga  Terungkap! Marhana, Mayat Bayi Perempuan Kepanjen, Diasuh Ibu dengan Gangguan Jiwa

“Kami berharap semua pihak dapat lebih berhati-hati dalam menjalin kerjasama, mengingat banyaknya pihak yang ingin meningkatkan kapasitas dan kompetensi mahasiswa di Indonesia,” tambah Prof. Widodo.

Pernyataan keras Rektor UB ini juga sejalan dengan langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mengeluarkan Surat Edaran untuk menghentikan keikutsertaan mahasiswa dalam program magang yang tidak jelas legalitasnya.

Sementara itu, diketahui Kemendikbud sendiri sudah menegaskan Ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari MBKM. Lewat Surat Edaran (SE) No. 1032/E.E2/DT.00.05/2023, Kemendikbud meminta seluruh perguruan tinggi untuk menghentikan keikutsertaan mahasiswanya pada program Ferienjob.

Kasus TPPO berkedok program magang ini terungkap setelah empat mahasiswa Indonesia yang ikut Ferienjob mendatangi KBRI di Jerman. Polri juga sudah menetapkan lima orang tersangka, dua dari lima tersangka masih berada di Jerman. Sementara seluruh korban sudah berada di Indonesia.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan