Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Performa Mengesankan dan Prospek Masa Depan yang Menjanjikan

Tren Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Banner 2

WartaJatim.co.id, 26 Mei 2023 – Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang terbesar di dunia, terus mengalami tren pertumbuhan ekonomi yang menarik perhatian. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan performa yang mengesankan, dengan capaian-capaian yang membanggakan. Dalam artikel ini, kami akan mengulas tren pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melihat prospek masa depan yang menjanjikan bagi negara ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan signifikan. Meskipun dihadapkan pada tantangan global dan ketidakpastian ekonomi, Indonesia berhasil mempertahankan laju pertumbuhan yang positif. Tren ini didukung oleh berbagai faktor, seperti konsumsi domestik yang kuat, investasi yang meningkat, ekspor yang berkelanjutan, serta reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah.

Badan Pusat Statistik baru saja mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2023 mencapai 5,03%. Angka ini adalah yang tertinggi di dunia, yang merupakan hal yang tidak diharapkan oleh pemerintah maupun pengamat karena saat ini ekonomi global sedang mengalami perlambatan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang fenomena yang terjadi pada kuartal pertama tahun 2023 ini, berikut ini adalah cuplikan wawancara dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Apa pengaruh kondisi ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Pada awal tahun 2023, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa tahun ini akan menjadi gelap dan semakin gelap. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva. Hal ini dikarenakan kenyataannya, dunia sedang menghadapi situasi yang sangat kompleks di tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, ketika kita menjadi Presidensi G20, kita selalu menyebutkan bahwa pandemi ini menyebabkan efek luka dalam atau scarring effect.

Oleh karena itu, ketika pemulihan terjadi, kita ingin pemulihannya tetap berjalan lancar dan yang terdampak dengan luka dalam tersebut dapat pulih secara perlahan, seperti sektor restoran, hotel, dan transportasi yang sangat terdampak, bahkan hingga sektor konstruksi dan bangunan karena banyak orang yang sekarang bekerja dari rumah dan bukan dari kantor.

Ketika kita memberikan penjelasan mengenai APBN 2023, kita juga menyampaikan bahwa tahun ini akan diliputi oleh ketidakpastian, terutama dari segi lingkungan global yang penuh risiko. Pertama-tama, ada isu geopolitik yaitu perang di Ukraina. Kedua, perang tersebut akan menyebabkan gangguan pasokan yang mengakibatkan kenaikan harga semua komoditas. Pada tahun 2022, harga minyak naik dari 100 menjadi 120 Dolar AS per barel, yang membuat kita menghadapi tekanan subsidi yang sangat besar. Selain itu, harga CPO, pupuk, dan gandum juga naik, yang berdampak pada kenaikan harga pangan dan energi secara keseluruhan.

Selain kenaikan harga komoditas, inflasi yang tinggi akibat kenaikan harga ini kemudian direspons oleh bank sentral di negara-negara maju dengan menaikkan suku bunga secara cepat dan signifikan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Hal ini berkonsekuensi pada melemahnya perekonomian di masa depan.

Indonesia perlu bersiap menghadapi dampak dari pelemahan ekonomi global dan risiko politik yang mungkin terjadi. Meskipun kita menyatakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang kurang baik, para pengamat juga mengungkapkan hal serupa, terutama dalam hal dampaknya terhadap ekspor kita. Namun, jika kita melihat momentum pemulihan ekonomi sejak kuartal sebelumnya, yaitu kuartal pertama 2023, kita dapat melihat pertumbuhan sebesar 5,03%, yang merupakan hal yang positif. Hal ini terjadi karena menjelang akhir tahun, aktivitas masyarakat sudah mulai meningkat, pandemi dianggap mulai berakhir, banyak orang yang mendapatkan vaksin booster, dan kita dapat melakukan kegiatan yang terlihat nyata, seperti pertumbuhan yang cukup kuat di daerah wisata seperti Bali.

Baca Juga  Cara Membuat Tahu Walik Khas Jawa Timur

Pada kuartal pertama, kita merasa khawatir apakah momentum pertumbuhan akan terus berlanjut. Namun, jika melihat dari data, seperti indeks kepercayaan konsumen, masih menunjukkan kekuatan yang sangat baik. Awalnya, kita khawatir karena tingginya inflasi dan penurunan daya beli, yang juga berdampak pada kepercayaan konsumen yang menurun. Namun, berkat kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan Bank Indonesia dalam menangani inflasi dengan baik melalui kebijakan yang tidak konvensional, kita melihat penurunan inflasi di daerah-daerah berjalan dengan cukup cepat dibandingkan negara-negara maju yang masih mengalami tingkat inflasi yang tinggi. Hal ini berdampak positif terhadap daya beli konsumen. Sebagai hasilnya, konsumsi tetap menjadi motor penggerak utama dalam perekonomian.

Faktor apa saja yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

Jadi ekonomi itu memang terdiri dari seluruh kegiatan masyarakat, ada yang dari sisi menjual, ada yang membeli, ada yang memproduksi dan ada yang mengkonsumsi, ada yang investasi, ada yang ekspor sehingga itu akan menciptakan lapangan kerja, orang-orang yang bekerja bisa mendapatkan pendapatan.

Sehingga sewaktu pemerintah atau siapa saja di seluruh negara berbicara tentang growth, itu bukan masalah what is wrong dengan angka, tetapi angka itu menggambarkan apakah dalam negara tersebut ekonominya bergerak yang menciptakan pekerjaan, pekerjaan itu yang membuat orang punya dignity, orang kemudian punya pendapatan dan dia bisa melakukan aktivitas-aktivitas sebagai manusia yang utuh.

Oleh karena itu, dalam konteks ekonomi, tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar pembagian uang secara langsung. Untuk mencapai kesejahteraan, pemerintah tidak memberikan uang kepada individu agar mereka dapat memenuhi kebutuhan makan dan minum.

Sebaliknya, pendekatan yang lebih baik adalah dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja, bukan karena paksaan, melainkan untuk mewujudkan apa yang disebut sebagai pemenuhan, memenuhi aspirasi mereka, martabat mereka, dan kehormatan mereka sebagai manusia yang produktif. Itulah konsep yang mendasar.

Ketika kita berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, yang sebenarnya menjadi hasilnya adalah terciptanya lapangan kerja dan pengurangan pengangguran serta kemiskinan. Semua ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan yang adil dan beradab, sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar kita.

Jadi, bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi? Ada lima komponen yang berperan. Pertama, konsumsi. Apakah konsumsi dapat menciptakan pertumbuhan? Ketika seseorang melakukan konsumsi, misalnya membeli teh, itu berarti ada penjual teh yang mendapatkan pendapatan. Dengan kata lain, di balik setiap kegiatan konsumsi terdapat manfaat yang diperoleh oleh pelaku ekonomi. Namun, untuk dapat melakukan konsumsi, seseorang harus memiliki pendapatan yang cukup.

Tingginya tingkat konsumsi dapat mencerminkan bahwa masyarakat dalam suatu ekonomi memiliki daya beli yang cukup. Daya beli ini berasal dari pendapatan yang mereka peroleh, yang sebagian besar berasal dari pekerjaan atau upah. Inilah sebabnya mengapa konsumsi di Indonesia menyumbang lebih dari 57% dari Produk Domestik Bruto (GDP) kita. Oleh karena itu, ketika konsumsi berjalan dengan baik dan mengalami pertumbuhan, banyak pihak yang mendapat manfaat dari konsumsi tersebut. Pada kuartal pertama, pertumbuhan yang signifikan dalam konsumsi telah menyebabkan pertumbuhan yang tinggi dalam GDP kita.

Baca Juga  Arti Kompetensi - Mengenal dan Mengembangkan Potensi Anda

Faktor kedua adalah investasi. Mengapa investasi penting? Investasi merupakan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produktif. Misalnya, jika seseorang ingin membuka warung kopi atau kafe, ia akan menyewa ruangan, membuat perabotan, membeli peralatan pembuatan kopi, dan membeli bahan-bahan kopinya. Semua ini termasuk dalam kegiatan investasi. Investasi dilakukan ketika seseorang yakin bahwa akan ada keuntungan. Jika tidak ada keuntungan, maka uang yang diinvestasikan akan hilang.

Oleh karena itu, untuk dapat meraih keuntungan dan memiliki keyakinan tersebut, kondisi ekonomi harus baik, masyarakatnya stabil, konsumsi tumbuh, situasi global aman, dan harga barang produksi terjangkau. Inilah alasan mengapa Presiden dan pemerintah berupaya memperbaiki iklim investasi.

Mungkin tidak terasa secara langsung, namun upaya ini sebenarnya bertujuan untuk menciptakan sebuah ekosistem di mana individu dengan ide kreatif dapat menjalankan kegiatan produktif tanpa terlalu banyak beban, izin-izin yang rumit, dan aturan yang menyulitkan. Hal ini akan mendorong orang untuk melakukan investasi.

Faktor ketiga adalah ekspor. Ketika kita memproduksi di Indonesia, tidak hanya kita yang membutuhkannya, tetapi juga dunia. Barang-barang tambang seperti nikel, batubara, dan tembaga merupakan contoh barang yang saat ini sangat diminati di pasar global. Ekspor berperan dalam pertumbuhan ekonomi kita karena melalui ekspor, kita menciptakan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh orang lain, termasuk sektor pariwisata yang dianggap sebagai ekspor jasa.

Hal ini memungkinkan orang lain untuk mengonsumsi produksi kita, yang pada gilirannya memberikan tambahan pertumbuhan ekonomi, dan setiap kegiatan ekspor selalu menciptakan lapangan kerja baru.

Faktor keempat adalah impor. Impor berarti kita melakukan pembelian barang dari luar negeri. Hal ini dapat mengurangi produksi dalam negeri dan menjadi faktor pengurang.

Faktor kelima adalah pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, terdapat berbagai aktivitas seperti pembayaran gaji dan kegiatan lainnya. Namun, yang paling penting adalah bahwa pemerintah dapat melakukan pengeluaran untuk membangun infrastruktur seperti jalan, bendungan, sistem listrik, pasokan air minum, dan pelabuhan. Hal ini disebut sebagai belanja modal (capital spending).

Kelima komponen tersebut, yaitu konsumsi, investasi, ekspor, impor, dan peran pemerintah, merupakan faktor-faktor yang menciptakan kegiatan ekonomi dari sisi permintaan.

Komponen apa yang paling besar kontribusinya dalam menyokong pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama?

Dari kelima faktor tersebut, yang paling mencolok dan memberikan kontribusi terbesar dalam ekonomi kita adalah konsumsi. Konsumsi memiliki peran utama dan pertumbuhannya sangat signifikan. Sedangkan investasi merupakan faktor kedua terbesar, namun pertumbuhannya pada kuartal pertama masih belum begitu baik, yaitu di bawah 3%. Kita berharap agar kegiatan investasi terus ditingkatkan karena hal ini memiliki manfaat yang positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan berbagai dampak produktivitas kita.

Di sisi lain, ekspor kita tetap kuat dan sehat. Hingga kuartal pertama, pertumbuhan ekspor masih berada di atas 14%.

Baca Juga  Mengoptimalkan Tata Kelola Industri Sawit: Tanggung Jawab Pemerintah dalam Aksi Perbaikan

Dari segi produksi, terdapat tiga sektor utama yang menjadi penggerak ekonomi, yaitu sektor manufaktur, sektor pertanian, dan sektor perdagangan. Sektor manufaktur melibatkan berbagai pabrik yang menghasilkan berbagai barang dan jasa. Selama masa pandemi ini, sektor pertanian menunjukkan kinerja yang cukup baik. Namun, pertumbuhannya pada kuartal ini sedikit menurun karena menghadapi beberapa masalah, seperti masuknya musim hujan dan masalah terkait pasokan pupuk. Selain itu, sektor perdagangan juga memiliki peran penting dalam ekonomi. Ketiga sektor ini merupakan sektor-sektor terbesar yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.

Namun, terdapat dua sektor lain yang juga memiliki peranan penting, yaitu sektor pertambangan dan konstruksi. Sektor pertambangan memiliki kepentingan karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti batubara, nikel, ferro, dan timah. Sektor pertambangan ini memiliki kontribusi yang signifikan. Sedangkan sektor konstruksi merupakan sektor yang juga memiliki peranan penting. Di dalamnya termasuk pembangunan jalan tol, gedung-gedung, dan proyek konstruksi lainnya. Kedua sektor ini juga memiliki peranan yang vital dalam pertumbuhan ekonomi.

Strategi apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal selanjutnya?

Dalam penyusunan APBN 2023, pemerintah mempertimbangkan asumsi pertumbuhan ekonomi. Asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan untuk tahun ini adalah sebesar 5,3%. Angka tersebut terbilang ambisius mengingat situasi global yang penuh ketidakpastian. Namun, kita berusaha untuk mencapai asumsi tersebut. Asumsi tersebut bukanlah target, melainkan perkiraan yang kita anggap akan mencapai pertumbuhan seperti itu.

Bagaimana caranya? Untuk mencapai produktivitas tinggi dalam ekonomi, kita perlu memperhatikan faktor produktivitas dari segi sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, investasi dalam sektor pendidikan dan pelatihan menjadi sangat penting. APBN telah menggunakan berbagai instrumen untuk mendukung reformasi pendidikan, seperti program merdeka belajar.

Sekarang, mahasiswa dapat belajar di perusahaan, bukan hanya di dalam kelas. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan kartu prakerja, yang memungkinkan individu yang kehilangan pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan untuk mendapatkan pelatihan. Balai Latihan Kerja di Kementerian Tenaga Kerja dan di daerah juga telah ditingkatkan. Singkatnya, seluruh instrumen APBN digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Namun, pendidikan bukanlah satu-satunya faktor yang membuat seseorang menjadi produktif. Hal lain yang juga memengaruhi tingkat produktivitas adalah kesehatan individu. Oleh karena itu, reformasi di bidang kesehatan juga mendapatkan dukungan. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah stunting, yaitu kondisi anak yang mengalami kekurangan gizi dan berdampak pada ketidakproduktifan mereka di masa dewasa. Penting untuk memberantas masalah ini karena kemiskinan akan menjadi beban bagi keluarga dan menghambat perkembangan mereka. Oleh karena itu, APBN memiliki banyak program yang ditujukan untuk kembali kepada masyarakat agar mereka dapat menjadi lebih produktif.

 

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan