Malang, Jawa Timur – Warga Malang dibuat heboh dengan peristiwa lahan ambles pada Selasa malam (2/4). Tanah di lahan parkir minimarket Alfamart cabang Jalan Letjen Sutoyo Malang tiba-tiba ambles, menciptakan lubang besar yang hampir saja menelan sebuah mobil Mitsubishi Xpander
Kejadian ini mengakibatkan satu ban mobil Mitsubishi Xpander yang terparkir di halaman tersebut terperosok ke dalam lubang
Kronologi Lahan Ambles di Alfamart Letjen Sutoyo Malang
Peristiwa ini disaksikan oleh sejumlah saksi, termasuk salah satu karyawan minimarket, Ari. Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
Ari menceritakan, “Saya sedang di dalam toko saat mendengar suara keras dari luar, seperti barang jatuh dengan keras sekali. Bunyinya bres.”
Tak berlama-lama, Ari segera keluar dan melihat mobil yang terparkir di halaman minimarket dalam keadaan miring, nyaris terjatuh ke dalam lubang seluas kurang lebih 3 meter. Meskipun satu ban sempat terperosok ke dalam lubang, mobil akhirnya dapat dievakuasi dengan bantuan mobil derek.
Beruntungnya, tidak ada korban dalam kejadian ini karena saat itu sopir dan penumpang mobil sedang berada di luar kendaraan. Ari menjelaskan bahwa mereka sedang istirahat di depan toko ketika mobil ambles.
Mendengar insiden tersebut, aparat warga serta relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Lowokwaru segera bertindak cepat.
Mereka menduga bahwa peristiwa ini terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang melanda Kota Malang. Debit air yang meningkat mengakibatkan gerusan tanah di sekitar pondasi lahan parkir, menyebabkan amblesnya tanah.
Menurut Arifin, salah satu relawan BPBD Lowokwaru, “Amblesnya tanah di depan Alfamart ini mungkin karena debit air sungai yang terlalu besar. Dugaan sementara adalah air mengikis pondasi di bawah halaman Alfamart dan akhirnya membuat tanah ambles.”
Diketahui bahwa di bawah area parkir Alfamart Letjen Sutoyo ada sebuah sungai. Ketika daerah ini masih banyak tanah kosong, aliran sungai tersebut tidak pernah menimbulkan masalah serius saat hujan deras.
Namun, seiring dengan berkembangnya pembangunan di sekitar sungai tersebut, intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan meluapnya air sungai ke jalan dan lingkungan sekitarnya tergenang.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi pihak terkait, terutama pemerintah setempat dan pengembang untuk lebih memperhatikan tata ruang dan manajemen lingkungan.
Perencanaan yang baik diperlukan agar infrastruktur yang dibangun tidak merugikan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat menanggulangi dampak dari perubahan iklim, seperti intensitas hujan yang semakin tinggi di Kota Malang.
Untuk mendapatkan informasi seputar Malang dan Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id