Bisnis – Baru-baru ini, Shopee memperkenalkan program Garansi Bebas Pengembalian yang memungkinkan pembeli untuk mengembalikan barang dengan alasan “Berubah Pikiran”. Program ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari para penjual.
Hal ini juga dinilai bisa menumbuhkan potensi pembelian berulang di toko penjual. Para penjual tersebut memberikan respons positif terhadap fitur terbaru Garansi Bebas Pengembalian yang hadir di Shopee.
Penjual dengan akun @j*******n mendukung kehadiran Garansi Bebas Pengembalian di Shopee karena dinilai bisa meningkatkan kepuasan pembeli. “Saya mendukung kebijakan baru ini karena memang sudah seharusnya diterapkan untuk kepuasan pembeli,” katanya.
Penjual lainnya turut menyampaikan pendapat serupa bahwa program terbaru Shopee ini bisa meningkatkan loyalitas pembeli. “Saya menilai bahwa fitur ini baik untuk menjaga loyalitas user terhadap Shopee, dan saya tidak khawatir selama SOP berjalan sesuai dengan standard dan tidak merugikan seller,” ujar @c***********s.
Ada juga penjual yang menilai program Garansi Bebas Pengembalian bisa menjadi tantangan untuknya agar bisa meningkatkan kenyamanan kepada pembeli ketika berbelanja di tokonya, misalnya dengan menampilkan foto produk yang benar-benar sesuai dengan aslinya. Dengan begini, maka bisa meningkatkan kepuasan dan kepercayaan para pembeli.
“Terkait program bebas pengembalian, saya merasa bahwa program ini pun baik, menjadi tantangan juga kepada saya untuk menampilkan foto produk yang sesuai dengan produk aslinya agar buyer tidak request pengembalian,” komentar s******************p.
Di sisi lain, ada juga para penjual yang merasa cemas jika program Garansi Bebas Pengembalian bukannya bikin untung malah buntung. Para penjual tersebut mengkhawatirkan adanya biaya tambahan yang ditarifkan kepada penjual untuk pengembalian barang/dana dengan alasan “Berubah Pikiran” dalam program Shopee Garansi Bebas Pengembalian. Ada juga yang was-was jika terjadi kecurangan dari pembeli yang menyebabkan kerugian terhadap penjual.
Seperti akun @h******o yang mengungkapkan keresahannya tentang biaya ongkir pengembalian barang/dana dari pembeli dengan alasan “Berubah Pikiran”, yang diduga akan dibebankan kepada penjual. “Barang sudah sesuai kami kirim, pembeli ajukan pengembalian tapa alasan jelas, di terima begitu saja oleh shopee, ongkir pengembalian masa di tanggung seller, rugi banget aseli kacauuu!!!” ujarnya.
Akun @r***********a juga menuturkan rasa kekhawatirannya terhadap program Shopee Garansi Bebas Pengembalian ini. “Shopee tolong dong kasih penjelasan kenapa brg yg d retur atas alasan ‘berubah pikiran’ ongkir bolak baliknya dibebankan ke seller?? kita ga salah apa2, tp harus bayar ongkos kirim hanya karna kegabutan org lain,” ujarnya.
Namun, dengan memahami detail program ini, kita akan menemukan bahwa Garansi Bebas Pengembalian justru memberikan banyak manfaat dan tidak merugikan penjual. Berikut beberapa alasan dan contoh kasus yang mendukung pandangan tersebut.
1. Penjual Tidak Menanggung Biaya Ongkir Pengembalian
Salah satu kekhawatiran utama penjual adalah potensi biaya ongkir yang harus ditanggung jika pembeli mengembalikan barang. Namun, mulai April 2024, Shopee telah menetapkan bahwa ongkos kirim pengembalian barang dengan alasan “Berubah Pikiran” akan sepenuhnya ditanggung oleh Shopee. Sistem Shopee secara otomatis tidak akan menagihkan ongkos kirim kepada penjual. Ini berarti penjual tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan yang mungkin muncul dari pengembalian barang.
Contoh Kasus:
Toko A menerima pesanan pakaian dari Pembeli B. Setelah menerima barang, Pembeli B merasa warnanya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan memutuskan untuk mengembalikannya dengan alasan “Berubah Pikiran”. Ongkos kirim pengembalian sepenuhnya ditanggung oleh Shopee, sehingga Toko A tidak mengalami kerugian finansial dari proses pengembalian ini.
2. Sistem yang Mencegah Kecurangan
Shopee memiliki sistem yang canggih untuk memantau dan mengevaluasi performa setiap akun pembeli. Jika ada pembeli yang terindikasi melakukan kecurangan, seperti mengembalikan barang dengan kondisi yang tidak sesuai syarat dan ketentuan, penjual berhak menolak permintaan pengembalian tersebut. Selain itu, penjual dapat melakukan banding dan memberikan bukti, seperti video unboxing, untuk mendukung klaim mereka.
Contoh Kasus:
Toko C menerima pengembalian dari Pembeli D dengan kondisi barang yang rusak. Toko C melakukan video unboxing saat menerima barang yang dikembalikan dan mengajukan banding kepada Shopee. Berdasarkan bukti yang diberikan, Shopee memutuskan mendukung Toko C, dan penjual tidak mengalami kerugian.
3. Peningkatan Kepercayaan dan Loyalitas Pembeli
Program ini dirancang untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pembeli dalam berbelanja online. Dengan adanya jaminan pengembalian, pembeli lebih cenderung untuk mencoba membeli produk dari penjual yang mungkin sebelumnya ragu mereka beli. Ini membuka peluang bagi penjual untuk menarik lebih banyak pembeli baru dan meningkatkan potensi pembelian berulang.
Contoh Kasus:
Toko E menjual aksesori gadget dan berpartisipasi dalam program Garansi Bebas Pengembalian. Pembeli F yang sebelumnya ragu untuk membeli karena khawatir dengan kualitas produk, akhirnya memutuskan untuk mencoba berbelanja di Toko E karena ada jaminan pengembalian. Setelah merasa puas dengan pembelian pertama, Pembeli F kembali berbelanja di Toko E, meningkatkan penjualan dan loyalitas pembeli.
4. Pengembalian Sebagian Barang
Program ini memungkinkan pembeli untuk mengembalikan sebagian barang dari satu pesanan tanpa harus mengembalikan seluruhnya. Ini membuat proses pengembalian lebih efisien dan penjual tetap bisa mempertahankan sebagian penjualan dari pesanan tersebut.
Contoh Kasus:
Toko G menjual set peralatan dapur yang terdiri dari beberapa item. Pembeli H merasa salah satu item tidak sesuai dengan yang diharapkan dan memutuskan untuk mengembalikan hanya item tersebut. Item-item lainnya tetap terjual, sehingga Toko G tetap mendapatkan keuntungan dari penjualan barang-barang yang tidak dikembalikan.
Kesimpulan
Program Garansi Bebas Pengembalian di Shopee memberikan banyak keuntungan bagi penjual, termasuk tidak perlu menanggung biaya ongkir pengembalian, sistem yang mencegah kecurangan, peningkatan kepercayaan dan loyalitas pembeli, serta efisiensi dalam pengembalian sebagian barang. Dengan memahami dan memanfaatkan program ini dengan baik, penjual dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan penjualan tanpa perlu khawatir tentang potensi kerugian.
Program ini bukan hanya menguntungkan pembeli, tetapi juga menawarkan keuntungan jangka panjang bagi penjual yang ingin berkembang dalam bisnis e-commerce.