WartaJatim.co.id, 3 Mei 2023 – Kinerja Badan Usaha Milik Negara mengalami peningkatan yang signifikan selama tahun 2022.
Pada tahun 2023, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun melalui pembagian dividen. Jumlah ini merupakan yang tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah.
PSI menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus meningkatkan efisiensi dan adaptif dalam menghadapi perubahan era ekonomi yang semakin dinamis.
“Kita apresiasi kinerja BUMN secara umum yang terbukti membaik. Namun kalau kita bicara per company tentu ada saja perusahan yang masih perlu di restrukturisasi dan di transformasi,” ucap Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Soilidaritas Indonesia, Rabu (3/5).
“Ada yang masih perlu diperbaiki model-bisnisnya, ada yang memang sudah harus di jual atau di investasi. Tapi overall kita hargai BUMN yang tahun ini memberi deviden terbesar sepanjang sejarah, Rp 80,2 triliun,” tambah Andre.
Keuntungan bersih (net profit) tahun 2022 mencapai Rp 303,7 triliun. Dari situ, menurut Andre, Rp 80,2 triliun adalah deviden untuk porsi pemerintah. “Semua data-data ini dari laporan keuangan yang belum di audit, ya,” kata Andre.
PSI menilai, masih harus di lakukan efisiensi di segala sektor, walau kinerja tahun 2022 itu sudah semakin membaik.
Pada tahun 2021, BUMN mengelola aset senilai Rp 8.978 triliun, kemudian pada tahun 2022 naik menjadi Rp 9.867 triliun, sementara laba yang di hasilkan juga meningkat dari Rp 125 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 179 triliun pada tahun 2022.
Dari ekuitas atau modal naik juga, dari Rp 2.778 triliun di tahun 2021, jadi Rp 3.150 triliun tahun lalu (2022). Kinerja pendapatan (income) naiknya cukup signifikan, dari Rp 2.292 triliun di tahun 2021 jadi Rp 2.613 triliun pada tahun 2022.
BUMN ini, lanjut Andre, sebetulnya khan bentuk partisipasi negara dalam bisnis. Bentuknya penguasaan oleh negara terhadap pengelolaan sumber daya yang strategis untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Harus dijalankan secara profesional artinya mengikuti kaidah-kaidah dalam bisnis, tapi tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
“Selain berkontribusi dalam bentuk deviden dan menyetor pajak, BUMN berfungsi juga dalam penyerapan tenaga kerja,” ujar Andre.
Memelopori kegiatan usaha dalam upaya membentuk harga yang terjangkau (affordability), serta penyebaran atau distribusi yang merata (availability) ke seluruh pelosok tanah air.
“Maka pengelolaanya tetap harus efisien dan adaptif, supaya tetap sebisa mungkin menghasilkan keuntungan (profit), ada deviden (pembagian keuntungan) bagi negara. Berantas segala bentuk bancakan, seperti yang terjadi baru-baru ini di BUMN infrastruktur,” tutup Andre.