WartaJatim.co.id, 6 Juni 2023 – Apakah Anda pernah mengalami rasa sakit di area dada yang menusuk hingga ke bagian punggung? Jika pernah, Anda harus mewaspadai apakah itu angin duduk atau salah satu gejala serangan jantung.
Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda serangan jantung dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan jantung kita. Simak penjelasan berikut ini tentang definisi, gejala, penyebab, dan faktor risiko dari kedua penyakit tersebut.
Apa itu Angin Duduk?
Angin duduk, juga dikenal sebagai angina pektoris, adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai darah dan kebutuhan oksigen oleh otot jantung.
Ini biasanya terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah ke jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan sebagian. Hal ini mengakibatkan gejala seperti rasa nyeri atau tekanan di dada, yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang.
Gejala Angin Duduk
- Nyeri atau tekanan di dada, terutama saat beraktivitas fisik.
- Sensasi terbakar atau tertekan di dada.
- Nyeri yang menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.
- Sesak napas atau napas pendek.
- Mual, muntah, atau perut kembung.
- Kelelahan yang tidak biasa.
- Keringat dingin.
Baca Juga: Celine Dion Menderita Penyakit Langka, Stiff Person Syndrome!
Penyebab Angin Duduk
Angin duduk terjadi ketika arteri koroner yang memasok darah ke jantung terhalang sebagian oleh plak lemak atau arteriosklerosis. Plak ini menyebabkan penyempitan arteri, yang mengurangi suplai darah dan oksigen ke otot jantung.
Aktivitas fisik atau stres dapat meningkatkan kebutuhan oksigen oleh jantung, yang dapat menyebabkan gejala angin duduk muncul.
Faktor Risiko Angin Duduk
- Kolesterol tinggi dalam darah.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Diabetes.
- Merokok.
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
- Usia di atas 45 tahun untuk pria dan 55 tahun untuk wanita.
- Kegemukan atau obesitas.
- Gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik.
Mengenali Serangan Jantung
Serangan jantung, atau infark miokard, adalah kondisi yang serius dan mengancam jiwa. Ini terjadi ketika aliran darah ke jantung terputus sepenuhnya, biasanya karena penyumbatan total arteri koroner.
Serangan jantung memerlukan perhatian medis segera, karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.
Gejala Serangan Jantung
- Nyeri atau tekanan yang kuat, terbakar, atau tertekan di dada.
- Nyeri yang menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.
- Sesak napas yang tiba-tiba.
- Mual, muntah, atau perut kembung.
- Pusing atau pingsan.
- Keringat dingin dan kelelahan yang parah.
- Rasa cemas atau ketakutan yang intens.
Baca Juga: Finansial Check-Up: Panduan Lengkap untuk Memeriksa Kesehatan Keuangan Anda
Perbedaan Antara Angin Duduk dan Serangan Jantung
Meskipun angin duduk dan serangan jantung dapat memiliki gejala yang mirip, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya. Perbedaan ini meliputi:
1. Penyebab
Angin duduk disebabkan oleh penyempitan arteri koroner yang tidak sepenuhnya menyebabkan penyumbatan total, sementara serangan jantung terjadi ketika ada penyumbatan total arteri koroner.
2. Keberlanjutan gejala
Gejala angin duduk umumnya berlangsung selama beberapa menit dan akan mereda dengan istirahat atau pemberian obat nitrogliserin. Sementara itu, gejala serangan jantung tidak mereda dan dapat bertahan lebih lama.
3. Keparahan gejala
Gejala angin duduk biasanya tidak seberat gejala serangan jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan nyeri dada yang parah dan gejala yang mengancam jiwa.
4. Kerusakan jantung
Angin duduk tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung, sementara serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian pada bagian otot jantung.
Mengenali Tanda Bahaya pada Serangan Jantung
Tanda bahaya pada serangan jantung adalah tanda-tanda bahwa kondisi tersebut berpotensi mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis segera. Tanda-tanda bahaya meliputi:
- Nyeri dada yang parah dan tidak mereda dengan istirahat atau penggunaan obat nitrogliserin.
- Kesulitan bernapas yang parah.
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
- Detak jantung yang tidak teratur atau cepat.
- Berkeringat dingin secara tiba-tiba dan pucat.
Bagaimana Mengatasi Serangan Angin Duduk atau Jantung?
- Mengambil obat nitrogliserin yang diresepkan oleh dokter.
- Istirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan.
- Mengendalikan faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
- Menerapkan pola makan sehat dan seimbang.
- Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.
Pencegahan Angin Duduk dan Serangan Jantung
- Mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, dan kaya akan nutrisi.
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pijat.
- Menghindari merokok dan minum alkohol secara berlebihan.
- Mengontrol faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Jika Anda mengalami gejala angin duduk atau serangan jantung, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil riwayat medis, dan melakukan tes tambahan seperti elektrokardiogram (EKG) atau tes darah untuk memastikan diagnosis dan merencanakan pengobatan yang tepat.