WartaJatim.co.id, 30 Mei 2023 – Membuat Laporan Keuangan dengan Benar merupakan alat penting bagi setiap perusahaan atau organisasi dalam menggambarkan kondisi keuangan mereka.
Melalui laporan keuangan yang akurat dan terpercaya, manajemen dapat membuat keputusan yang tepat, investor dapat memahami kinerja perusahaan, dan pihak terkait lainnya dapat menilai stabilitas dan pertumbuhan keuangan suatu entitas.
Namun, seringkali proses menyusun laporan keuangan ini dianggap rumit dan membingungkan.
Cara Membuat Laporan Keuangan dengan Benar
Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan jelas dan sederhana mengenai cara membuat laporan keuangan dengan benar. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan saat membuat laporan keuangan dengan benar:
Konsistensi:
Dalam penyusunan laporan keuangan yang benar, sangat penting untuk menggunakan metode akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun. Mengapa demikian? Konsistensi metode akuntansi memungkinkan perbandingan kinerja keuangan dari periode ke periode dengan lebih mudah dan akurat. Dengan menggunakan metode yang sama, perusahaan dapat membandingkan angka-angka keuangan yang relevan, seperti pendapatan, biaya, laba bersih, dan aset, dari tahun ke tahun.
Hal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tren kinerja keuangan perusahaan seiring waktu. Jika metode akuntansi berubah-ubah dari tahun ke tahun, perbandingan menjadi sulit dilakukan dan bisa mengaburkan gambaran yang sebenarnya. Konsistensi metode akuntansi juga membantu menghindari keraguan atau ketidakpastian dalam interpretasi laporan keuangan oleh pihak luar, seperti investor atau kreditor, yang mengandalkan informasi tersebut untuk mengambil keputusan.
Dengan menggunakan metode yang konsisten, perusahaan dapat membangun kepercayaan dan transparansi dalam pelaporan keuangan mereka.
Pengklasifikasian Transaksi:
Dalam menyusun laporan keuangan yang benar, setiap transaksi keuangan harus diklasifikasikan dengan tepat sesuai dengan akun yang relevan. Hal ini penting agar informasi keuangan yang disajikan dalam laporan dapat dipahami dengan jelas dan akurat. Dalam melakukan pengklasifikasian, penting untuk mengikuti kerangka akuntansi yang berlaku, seperti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia atau International Financial Reporting Standards (IFRS) yang merupakan standar internasional.
Mengikuti kerangka akuntansi yang berlaku memastikan bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan yang diakui secara luas oleh pihak-pihak terkait. Misalnya, pendapatan harus diklasifikasikan dalam akun yang sesuai dengan sifatnya, seperti penjualan produk atau jasa, bunga, atau dividen. Begitu juga dengan pengeluaran atau biaya yang harus diklasifikasikan dalam akun yang relevan, seperti biaya operasional, biaya tenaga kerja, atau biaya bunga.
Dengan mengikuti kerangka akuntansi yang berlaku, laporan keuangan akan menjadi lebih konsisten, dapat dibandingkan dengan perusahaan lain, dan memberikan pemahaman yang akurat tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Relevansi:
Dalam menyusun laporan keuangan yang benar, penting untuk hanya menyertakan informasi keuangan yang relevan. Fokuslah pada elemen-elemen yang memberikan pemahaman yang jelas tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan. Dalam mengidentifikasi informasi yang relevan, perlu dipertimbangkan apa yang penting bagi pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan manajemen internal.
Misalnya, dalam neraca, sertakan aset, kewajiban, dan ekuitas yang mencerminkan posisi keuangan saat ini. Dalam laporan laba rugi, sertakan pendapatan dan biaya yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan dalam laporan arus kas, fokuslah pada aliran kas masuk dan keluar yang memberikan gambaran tentang aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan.
Dengan memilih informasi yang relevan, laporan keuangan menjadi lebih fokus, mudah dipahami, dan memberikan pemahaman yang jelas tentang kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan. Selain itu, hal ini juga membantu menghindari kelebihan informasi yang dapat membingungkan pembaca laporan keuangan.
Pengungkapan yang Jujur dan Terbuka:
Dalam menyusun laporan keuangan yang benar, penting untuk mengungkapkan secara jujur semua informasi material yang dapat mempengaruhi penilaian pembaca terhadap laporan keuangan. Informasi material adalah informasi yang dapat mempengaruhi keputusan pembaca laporan keuangan, seperti investor, kreditor, atau pengguna lainnya. Pengungkapan yang jujur dan terbuka mengandalkan prinsip transparansi dan integritas dalam pelaporan keuangan.
Hal ini melibatkan pengungkapan yang lengkap, akurat, dan tepat waktu tentang fakta-fakta yang signifikan yang dapat mempengaruhi pemahaman dan penilaian tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Contohnya, pengungkapan harus mencakup informasi mengenai risiko dan ketidakpastian yang relevan, transaksi yang melibatkan pihak-pihak terkait, perubahan kebijakan akuntansi, serta peristiwa penting yang dapat mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan.
Dengan mengungkapkan informasi material secara jujur, laporan keuangan menjadi lebih transparan dan dapat dipercaya, memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada pembaca, dan membangun kepercayaan dengan para pemangku kepentingan.
Pemahaman Terhadap Aturan Akuntansi:
Dalam menyusun laporan keuangan yang benar, penting untuk memahami aturan dan prinsip akuntansi yang relevan guna memastikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Mengetahui aturan dan prinsip akuntansi yang relevan adalah langkah kunci untuk menjaga kepatuhan dan kredibilitas laporan keuangan. Misalnya, jika beroperasi di Indonesia, perusahaan harus memahami Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di negara ini.
Di tingkat internasional, standar yang umum digunakan adalah International Financial Reporting Standards (IFRS). Memahami aturan dan prinsip akuntansi membantu dalam pemilihan metode pengukuran, pengakuan, dan pengungkapan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Jika diperlukan, melibatkan profesional akuntansi atau konsultan keuangan dapat menjadi solusi yang bijaksana. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang aturan dan prinsip akuntansi serta pengalaman dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku.
Keterlibatan mereka dapat membantu memastikan kepatuhan laporan keuangan dengan persyaratan yang ditetapkan, meminimalkan risiko kesalahan, dan meningkatkan keandalan laporan keuangan. Kolaborasi dengan profesional ini juga dapat memberikan wawasan dan saran yang berharga untuk meningkatkan kualitas dan akurasi laporan keuangan.
Kesesuaian dengan Format Standar:
Dalam menyusun laporan keuangan yang benar, penting untuk menggunakan format standar yang umum digunakan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Format-format ini telah diakui secara luas dan menjadi standar dalam melaporkan informasi keuangan. Neraca memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu, dengan mencantumkan aset, kewajiban, dan ekuitas. Laporan laba rugi mencerminkan pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan arus kas menggambarkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan selama periode waktu tertentu, meliputi aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Sementara itu, catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan dan penjelasan terkait dengan angka-angka dalam laporan keuangan utama. Dengan menggunakan format standar ini, pembaca laporan keuangan akan lebih mudah memahami dan membandingkan laporan keuangan dengan entitas lain.
Format standar memfasilitasi pemahaman yang konsisten, memungkinkan interpretasi yang lebih baik terhadap informasi keuangan, dan memudahkan analisis komparatif terhadap perusahaan lain dalam industri yang sama. Selain itu, penggunaan format standar juga memungkinkan laporan keuangan dapat diakses dan dipahami oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, dan regulator.
Penggunaan Bahasa yang Jelas dan Tepat:
Dalam penyusunan laporan keuangan yang benar, penggunaan bahasa yang baik dan benar sangat penting. Hindari penggunaan istilah atau frasa yang ambigu atau tidak jelas, karena dapat menyebabkan kebingungan bagi pembaca laporan keuangan. Setiap elemen laporan harus dijelaskan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Bahasa yang jelas dan mudah dipahami akan memastikan bahwa informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan dapat diterima dengan baik oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti investor, kreditor, atau manajemen perusahaan.
Penting untuk menggunakan terminologi yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan memastikan konsistensi dalam penggunaan istilah-istilah tersebut. Selain itu, pastikan juga untuk menjelaskan setiap elemen laporan dengan cukup detail sehingga pembaca dapat memahami makna dan implikasi dari angka-angka yang disajikan. Gunakan kalimat yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik tanpa adanya interpretasi yang keliru.
Dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, laporan keuangan akan menjadi lebih transparan, dapat dipercaya, dan memberikan pemahaman yang akurat tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
Kesalahan dan Koreksi:
Dalam menyusun laporan keuangan yang benar, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap setiap perhitungan dan informasi yang disertakan. Proses pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan keakuratan dan keandalan laporan keuangan. Setiap angka dan perhitungan yang termasuk dalam laporan harus diperiksa secara teliti, termasuk penghitungan pendapatan, biaya, aset, kewajiban, dan ekuitas.
Periksa apakah ada kesalahan perhitungan, kesalahan pengetikan, atau kesalahan pengalokasian yang mungkin terjadi. Jika ditemukan kesalahan, penting untuk segera melakukan koreksi yang diperlukan. Koreksi harus dilakukan dengan transparan dan dilengkapi dengan penjelasan yang sesuai untuk memberikan pemahaman kepada pembaca laporan keuangan. Penjelasan yang sesuai dapat mencakup alasan di balik kesalahan, langkah-langkah yang diambil untuk memperbaikinya, dan dampaknya terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
Dengan melakukan pemeriksaan yang cermat dan melakukan koreksi sejalan dengan itu, laporan keuangan akan menjadi lebih akurat, dapat dipercaya, dan memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Selain itu, tindakan ini juga meningkatkan integritas dan transparansi laporan keuangan, yang penting bagi kepercayaan para pemangku kepentingan.
Audit dan Verifikasi:
Jika memungkinkan, sangat disarankan untuk melakukan audit atau verifikasi laporan keuangan oleh pihak independen. Langkah ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kepercayaan dan keandalan laporan keuangan. Audit atau verifikasi dilakukan oleh pihak yang tidak terkait dengan entitas yang menyusun laporan keuangan, sehingga memberikan keobjektifan dan independensi dalam penilaian terhadap informasi keuangan yang disajikan.
Audit melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap transaksi, catatan akuntansi, dan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan laporan keuangan. Pihak auditor akan melakukan pengujian, analisis, dan penilaian terhadap sistem dan prosedur yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, serta memverifikasi keakuratan, kewajaran, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.
Hasil dari audit atau verifikasi tersebut akan menghasilkan opini atau penilaian dari pihak independen terkait keandalan laporan keuangan. Keberadaan opini auditor atau verifikator memberikan keyakinan tambahan kepada para pemangku kepentingan tentang kebenaran dan keandalan laporan keuangan. Hal ini penting dalam membangun kepercayaan, meminimalkan risiko kesalahan atau kecurangan, serta memberikan landasan yang kuat dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan entitas tersebut.
Dengan melakukan audit atau verifikasi laporan keuangan oleh pihak independen, entitas menunjukkan komitmen dalam memenuhi standar akuntansi yang ketat dan menjaga integritas dalam pelaporan keuangan.
Update Regular:
Pastikan laporan keuangan diperbarui secara teratur sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Hal ini menjadi penting dalam memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan selalu relevan dan akurat. Setiap laporan keuangan harus menggambarkan situasi terkini dari posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan. Dalam praktiknya, jangka waktu untuk pembaruan laporan keuangan dapat bervariasi, tergantung pada kebutuhan dan persyaratan yang berlaku.
Misalnya, laporan keuangan biasanya disusun secara triwulanan atau tahunan. Dalam hal ini, penting untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan mencerminkan keadaan perusahaan pada saat yang relevan. Dengan memperbarui laporan keuangan secara teratur, perusahaan dapat mengidentifikasi perubahan signifikan dalam kegiatan bisnis, keuangan, atau regulasi yang dapat mempengaruhi laporan keuangan.
Dalam beberapa kasus, entitas juga dapat memperbarui laporan keuangan lebih sering jika diperlukan, seperti dalam situasi perubahan penting dalam struktur kepemilikan, akuisisi, atau restrukturisasi perusahaan. Dengan menjaga keterbaruan laporan keuangan, perusahaan dapat memberikan informasi yang up-to-date kepada pemangku kepentingan, yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang tepat dan memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja keuangan perusahaan.
Tujuan Membuat Laporan Keuangan dengan Benar
Tujuan utama dari membuat laporan keuangan yang benar adalah untuk menyajikan informasi keuangan yang akurat, relevan, dan dapat diandalkan tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan. Berikut adalah beberapa tujuan kunci dari penyusunan laporan keuangan yang benar:
1. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan:
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan, seperti pemilik perusahaan, investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan membantu mereka dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan, membuat keputusan investasi, menilai risiko, dan memperoleh pemahaman tentang kondisi keuangan perusahaan.
2. Menggambarkan posisi keuangan:
Laporan keuangan menyajikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu (neraca). Hal ini membantu pemangku kepentingan dalam memahami tingkat likuiditas, solvabilitas, dan keberlanjutan keuangan perusahaan.
3. Menunjukkan kinerja keuangan:
Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan dalam periode tertentu. Informasi ini membantu pemangku kepentingan dalam menilai produktivitas, efisiensi, dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga dapat mencakup rasio keuangan dan analisis tambahan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kinerja keuangan.
4. Mengungkapkan arus kas:
Laporan arus kas mencerminkan arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode waktu tertentu. Hal ini penting dalam menilai keberlanjutan operasional, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan, dan kegiatan investasi yang dilakukan.
5. Memenuhi persyaratan hukum dan peraturan:
Laporan keuangan juga harus memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku, seperti standar akuntansi yang berlaku, peraturan pasar modal, dan ketentuan perpajakan. Dengan mematuhi persyaratan ini, laporan keuangan dapat memberikan informasi yang andal dan dapat dipercaya.
Tujuan utama dari laporan keuangan yang benar adalah untuk memberikan gambaran yang akurat dan transparan tentang kinerja keuangan perusahaan kepada pemangku kepentingan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang cerdas berdasarkan informasi yang tersedia.
Kesimpulan Membuat Laporan Keuangan dengan Benar
Laporan keuangan merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menggambarkan kondisi keuangan mereka secara akurat, konsisten, dan transparan. Keakuratan dalam menyajikan informasi keuangan menjadi kunci untuk membuat keputusan yang tepat dan menghindari kesalahan penilaian. Konsistensi dalam pelaporan keuangan memastikan adanya standar yang sama di setiap periode, memungkinkan perbandingan dan analisis yang lebih baik.
Transparansi dalam laporan keuangan memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan seperti investor, kreditor, dan pihak berkepentingan lainnya. Dengan mengutamakan ketiga aspek ini, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan informasi yang jelas mengenai kesehatan keuangan mereka kepada pihak-pihak yang berkepentingan.