Cuaca Ekstrem Mengganggu Jawa Timur: BMKG Beri Peringatan

Cuaca ekstrem mengganggu Jawa Timur
Cuaca ekstrem mengganggu Jawa Timur
Banner 2

Dalam satu pekan terakhir, Indonesia menghadapi tantangan serius akibat cuaca ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di beberapa daerah. Cuaca ekstrem mengganggu Jawa Timur juga menjadi salah satu tantangannya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait potensi cuaca buruk yang dapat berlangsung hingga 10 Januari 2024.

Penyebab Bencana Hidrometeorologi

Bencana hidrometeorologi disebabkan oleh aktivitas cuaca, termasuk siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan. Bentuk bencana ini melibatkan berbagai peristiwa seperti kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas. Penyebab utama termasuk perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang sering melanda Indonesia.

Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur

Menurut BMKG Juanda, beberapa faktor dapat memicu cuaca ekstrem di Jawa Timur. Pertama, pengaruh Monsun Asia Musim Dingin yang meningkatkan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia, memprediksi pertumbuhan awan hujan yang intens di bulan Januari. Kedua, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby juga berkontribusi terhadap potensi hujan lebat.

Baca juga: Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jawa Timur: Waspada dan Siapkan Langkah Pengamanan

Wilayah yang Berpotensi Terdampak

Taufiq Hermawan, Kepala BMKG Jatim, dalam keterangannya pada Kamis (4/1/2024), menyatakan, “Wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem antara lain Kabupaten Bangkalan, Kota Batu, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Magetan.”

Ia menambahkan, “Saat ini sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan. Adanya Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah. Aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, terbentuknya pola pertemuan angin, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa Timur menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan sepekan kedepan diprakirakan cukup intens.”

Baca Juga  Kolaborasi Pemprov Jatim dan BI: Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif

Waspada dan Pencegahan

Masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di daerah berbukit, bergunung, atau rawan longsor dan banjir. Dampak yang mungkin terjadi mencakup banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

Baca juga: Waspada! Gelombang Tinggi Berpotensi di Perairan Utara dan Selatan Jawa Timur

BMKG Juanda mengimbau agar semua pihak tetap memantau kondisi cuaca terkini melalui situs web resmi dan media sosial mereka. Informasi peringatan dini juga tersedia melalui saluran telepon 24 jam dan WhatsApp.

Dengan prediksi cuaca ekstrem mengganggu Jawa Timur berupa hujan lebat yang masih berpotensi terjadi hingga 10 Januari 2024, BMKG mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Kesiapsiagaan dan kerjasama dari semua pihak diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan