Malang  

Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu yang Tewas Dikeroyok: Anak Ngaku Tidak Kuat Diancam Pelaku

Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu yang Tewas Dikeroyok: Anak Ngaku Tidak Kuat Diancam Pelaku
Curhat Nurul, Ibu Siswa SMP Kota Batu yang Tewas Dikeroyok: Anak Ngaku Tidak Kuat Diancam Pelaku
Banner 2

Nurul, ibu dari RWK, siswa SMP Kota Batu yang tewas akibat pengeroyokan, mengungkapkan curahan hatinya tentang tekanan yang dialami oleh anaknya sebelum kejadian tragis tersebut. Menurutnya, RWK sempat mengeluh tidak kuat menghadapi ancaman yang terus-menerus dari pelaku, AS, dan teman-temannya.

“RWK pernah cerita kalau dia sering diancam oleh AS. Dia bilang kalau tidak kuat lagi dengan ancaman itu,” kata Nurul dengan mata berkaca-kaca.

Tekanan dan Ancaman

Nurul mengungkapkan bahwa RWK sering menjadi sasaran ancaman dan bullying dari AS dan kelompoknya. Meski pendiam, RWK berusaha untuk tetap tenang dan tidak membalas, namun ancaman yang terus-menerus membuatnya semakin tertekan.

“RWK memang anak yang pendiam, tapi dia selalu berusaha kuat. Namun, ancaman itu membuat dia stres,” ujarnya.

RWK sempat menceritakan kepada Nurul bahwa AS sering mengolok-oloknya dengan panggilan yang merujuk pada orang tua atau kakek. Hal ini sangat mengganggu RWK dan menambah beban mentalnya.

Kejadian Tragis

Kejadian tragis itu terjadi setelah RWK pulang sekolah pada hari Kamis lalu. Menurut Nurul, RWK biasanya pulang sekolah dan langsung mengerjakan tugas sekolah. Namun, pada hari itu, ia mendapatkan kabar bahwa RWK dilarikan ke rumah sakit akibat pengeroyokan.

“Saya kaget sekali waktu mendapat kabar dari RF bahwa RWK dilarikan ke rumah sakit. Saya tidak menyangka kalau RWK akan mengalami kejadian seburuk itu,” kenang Nurul.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Nurul dan keluarganya segera pergi ke rumah sakit. Namun, sayangnya, nyawa RWK tidak bisa diselamatkan.

Harapan Keluarga

Nurul berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama bagi sekolah dan orang tua, untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis dan sosial anak-anak. Ia juga berharap agar pihak berwenang dapat menindak tegas para pelaku agar tidak ada lagi korban bullying di masa depan.

Baca Juga  Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Dia Titik Kemacetan di Kota Batu yang Perlu Diwaspadai

“Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Anak-anak harus dijaga dan diperhatikan agar tidak menjadi korban bullying seperti RWK,” harap Nurul.

Nurul juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada keluarganya selama masa sulit ini. Ia berharap keadilan dapat ditegakkan dan para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Saya hanya ingin keadilan untuk RWK. Semoga para pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya,” tutup Nurul dengan suara lirih.

Reaksi Pihak Sekolah dan Pemerintah

Menanggapi kejadian ini, Kepala SMPN 2 Kota Batu, Ida Misaroh, menyatakan bahwa pihak sekolah sangat terpukul dan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar jam sekolah.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, juga telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Batu untuk berkoordinasi dengan semua sekolah guna memastikan kejadian serupa tidak terulang. Aries menekankan pentingnya pengawasan terhadap kegiatan siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

Langkah Kepolisian

Kasatreskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan lima anak yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan. Mereka sedang dalam proses penyelidikan dan dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi juga telah meminta keterangan dari beberapa saksi untuk memperkuat bukti-bukti yang ada.

Dengan adanya perhatian serius dari berbagai pihak, diharapkan kejadian tragis ini dapat segera diusut tuntas dan keadilan bagi RWK dapat terwujud.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan