WartaJatim.co.id, 17 Mei 2023 – LockBit adalah salah satu jenis perangkat lunak peretasan (ransomware) yang bertujuan untuk mengenkripsi data korban dan menuntut pembayaran tebusan agar data tersebut dikembalikan. Ransomware ini pertama kali muncul pada tahun 2019 dan sejak itu telah menjadi salah satu ancaman cyber yang cukup signifikan.
LockBit menggunakan metode enkripsi yang kuat untuk mengunci data korban dan mencegah akses ke file-file tersebut. Setelah data terenkripsi, peretas akan menampilkan pesan tebusan yang berisi instruksi untuk pembayaran tebusan dalam bentuk kripto-mata uang seperti Bitcoin. Jika korban tidak membayar tebusan dalam batas waktu yang ditentukan, maka data yang terenkripsi tersebut dapat hilang secara permanen.
Peretas LockBit biasanya memanfaatkan kerentanan dalam sistem keamanan atau memanfaatkan metode phishing dan spear phishing untuk mendapatkan akses ke jaringan korban. Mereka juga dapat menyebarkan ransomware melalui email yang mengandung lampiran berbahaya atau melalui situs web yang terinfeksi.
LockBit terus berkembang dan mengadopsi metode baru untuk menghindari deteksi serta memperluas serangannya. Ransomware ini telah menargetkan perusahaan-perusahaan besar dan organisasi pemerintah, dengan tujuan memperoleh pembayaran tebusan yang besar.
Penting untuk menjaga sistem keamanan yang baik, seperti memperbarui perangkat lunak, menggunakan perangkat lunak keamanan yang kuat, dan mengedukasi pengguna tentang ancaman cyber. Selain itu, penting juga untuk memiliki cadangan data yang teratur agar dapat memulihkan data tanpa harus membayar tebusan dalam kasus terjadi serangan ransomware seperti LockBit.
Cara Menghindari LockBit
Untuk menghindari serangan ransomware seperti LockBit, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan keamanan komputer dan data Anda. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu melindungi Anda dari serangan ransomware:
1. Backup data secara teratur:
Lakukan backup data penting Anda secara teratur ke tempat penyimpanan eksternal yang terpisah dari komputer atau jaringan utama. Pastikan backup tersebut dapat diandalkan dan dilakukan secara berkala untuk memastikan pemulihan data jika terjadi serangan ransomware.
2. Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak:
Selalu perbarui sistem operasi dan perangkat lunak yang Anda gunakan dengan versi terbaru dan terpatch. Perbarui juga antivirus dan perangkat lunak keamanan lainnya untuk mendapatkan perlindungan terhadap ancaman terbaru.
3. Gunakan keamanan yang kuat:
Aktifkan firewall dan instal perangkat lunak keamanan yang andal seperti antivirus, antimalware, dan antispyware. Pastikan perangkat lunak tersebut selalu diperbarui dan aktif dalam melindungi sistem Anda.
4. Hati-hati dengan lampiran dan tautan:
Jangan mengklik tautan atau membuka lampiran yang mencurigakan atau tidak Anda kenal, terutama dalam email atau pesan yang tidak diminta. Ransomware sering kali disebarkan melalui tautan berbahaya atau lampiran berinfeksi.
5. Waspadai serangan phishing:
Jaga kewaspadaan terhadap serangan phishing di mana penyerang mencoba memperoleh informasi pribadi atau kredensial login dengan menyamar sebagai entitas tepercaya. Jangan memberikan informasi sensitif atau login ke situs web yang mencurigakan.
6. Tingkatkan kesadaran pengguna:
Berikan pelatihan keamanan cyber kepada pengguna di organisasi atau rumah tangga Anda. Edukasi mereka tentang ancaman ransomware, praktik keamanan yang baik, dan bagaimana mengenali tanda-tanda potensi serangan.
7. Gunakan kata sandi yang kuat:
Pastikan menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun penting Anda. Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia untuk memberikan lapisan keamanan tambahan.
8. Batasi hak akses:
Berikan hak akses yang sesuai pada jaringan dan sistem Anda. Batasi akses administrator hanya pada orang-orang yang membutuhkannya, sehingga mengurangi kemungkinan penyebaran ransomware ke seluruh jaringan.
9. Periksa situs web dan sumber unduhan:
Pastikan Anda hanya mengunduh perangkat lunak dari sumber yang terpercaya dan aman. Periksa situs web secara hati-hati sebelum mengunduh file untuk menghindari malware atau ransomware yang disusupkan.
10. Periksa email dengan hati-hati:
Hati-hati dengan email yang mencurigakan, khususnya yang meminta Anda untuk mengunggah atau memberikan informasi pribadi. Pastikan email tersebut asli dan dari sumber yang sah sebelum mengambil tindakan apa pun.
Selain langkah-langkah tersebut, penting juga untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru tentang perkembangan keamanan cyber dan ransomware tertentu, termasuk LockBit. Mengikuti sumber berita terpercaya dan mengambil langkah-langkah keamanan yang disarankan oleh ahli keamanan dapat membantu Anda tetap up-to-date dengan ancaman terbaru dan tindakan pencegahan yang dianjurkan.
BACA JUGA ; Keamanan Ciber dengan Kastela
https://wartajatim.co.id/mengatasi-tantangan-keamanan-siber-dengan-kastela/