Malang, 5 Februari 2024 – Peristiwa tragis mengejutkan warga Kabupaten Malang, dengan penemuan mayat bayi perempuan mengapung di saluran irigasi Kepanjen, di pintu penyaringan air Siphon Metro Talangagung, Senin (5/2/2024). Mayat bayi yang belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan oleh petugas pintu air pada pukul 05.30 WIB.
Baca lengkap: Tragis! Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Malang
Parto, seorang anggota Relawan BPBD Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa mayat balita perempuan pertama kali ditemukan oleh petugas kebersihan pintu penyaringan Siphon. Saat sedang membersihkan sampah yang tersangkut di saringan, mereka dikejutkan oleh adanya mayat balita dalam kondisi mengapung dan tidak berpakaian.
“Mayat balita tersebut kemudian ditepikan, dan petugas segera melaporkan kejadian ini ke posko BPBD Kabupaten Malang dan Polsek Kepanjen,” ujar Parto kepada awak media pada Senin pagi.
Mendapatkan laporan, petugas dari Polsek Kepanjen dan relawan BPBD Kabupaten Malang segera merespons ke lokasi kejadian. Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan untuk dilakukan visum.
Kasi Humas Polres Malang, Ipda Muhammad Adnan, membenarkan penemuan mayat bayi perempuan tersebut. Meskipun demikian, identitas bayi yang diperkirakan berusia 2 tahun itu masih belum terungkap. Adnan menyatakan bahwa mayat bayi tersebut diduga hanyut sehari sebelumnya tanpa ada saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca juga: Heboh! Bayi Baru Lahir Ditemukan Tergeletak di Pekarangan, Blitar
“Saat ini, jenazah anak balita sudah berada di kamar jenazah RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk dilakukan Mambis dari unit Inafis Polres Malang,” ungkap Adnan, berharap agar identitas bayi tersebut dapat segera terungkap.
Kasus bayi perempuan yang mengapung di saluran irigasi Kepanjen ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian, yang sedang melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi identitas dan penyebab kematian yang masih misterius. Semua pihak berharap agar kebenaran segera terungkap, dan kejadian ini menjadi panggilan untuk meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap anak-anak di masyarakat.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id