Malang, 15 Juni 2024 – Presiden Eksekutif Mahasiswa (Pres EM) Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang dilaporkan ke Polresta Malang Kota atas dugaan penganiayaan terhadap salah satu mahasiswa.
Dugaan penganiayaan tersebut dilayangkan oleh MJA pada Kamis (13/6/2024) dengan nomor laporan LP/B/417/VI/2024/SPKT/POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JAWA TIMUR.
Baca juga: Prioritaskan Dukungan Psikologis untuk Anak Korban Penganiayaan di Malang
Peristiwa penganiayaan itu diduga terjadi pada Kamis (13/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIB di samping Pro Bet Store Lowokwaru, Kota Malang. Akibat kejadian tersebut, MJA mengalami memar dan luka pada bagian mata sebelah kiri, bahkan diindikasikan terdapat pembuluh darah pecah di dalam matanya.
MJA yang saat ini mengalami trauma psikis dan menjalani perawatan medis, telah memberikan kuasa hukumnya kepada Advokat dan Konsultan Hukum di bawah naungan DDS Law Office untuk mendampinginya dalam proses hukum.
Menurut salah satu kuasa hukum MJA, Fauzia Irnani, pihaknya masih mendalami motif di balik penganiayaan tersebut dan menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
“Sebagai Kuasa Hukum, kami akan melakukan pengawalan dan pendampingan hukum dalam penyelesaian perkara ini, motif kejadian penganiayaan masih kami dalami dan yang pastinya kami menunggu proses kepolisian dan hasil penyelidikannya seperti apa,” ujar Fauzia, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Penganiayaan Balita Selebgram! Terkuak Masa Lalu Pengasuh
Kasus ini sontak mengejutkan publik, mengingat terduga pelaku, SNPA, dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan juga Koordinator Aliansi BEM Seluruh Indonesia.
“Sangat disayangkan, SNPA yang diduga sebagai pelaku ini merupakan mahasiswa berprestasi,” ujar Dian D. Saputri, kuasa hukum MJA lainnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus yang melibatkan Pres EM Universitas Brawijaya tersebut dan belum memberikan keterangan resmi terkait motif dan perkembangan penyelidikannya.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi wartajatim.co.id
