Kabupaten Lamongan diguncang oleh tragedi memilukan ketika seorang perempuan paruh baya, Nemu (43 tahun), tewas setelah tertabrak kereta api (KA) di Dusun Gajah, Desa Rejosari, Kecamatan Deket. Kejadian tragis ini terjadi pada Minggu pagi, tepatnya pukul 02.58 WIB.
Dalam kejadian tersebut, tubuh Nemu dilaporkan hancur setelah tertabrak Kereta Api, tim evakuasi mengumpulkan potongan tubuhnya satu per satu sebelum dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Petugas Satlantas Polres Lamongan, Bripka Arif Andriyono, menjelaskan bahwa korban tertabrak KA jurusan Banyuwangi-Semarang, dan hasil penyelidikan menunjukkan kejadian yang mengguncangkan hati.
“Korban meninggal dengan kondisi mengenaskan. Tubuh korban hancur menjadi beberapa potongan dan tercecer di sekitar rel kereta api,” ujar Bripka Arif Andriyono.
Kronologi kejadian terungkap dari keterangan sejumlah saksi di lokasi. Saat itu, Nemu berjalan kaki dari utara ke selatan untuk menyeberang pelintasan rel kereta api. Sayangnya, korban tidak memperhatikan kanan-kiri, dan KA melaju dengan kecepatan tinggi menabraknya, menjatuhkannya beberapa meter dari tempat kejadian.
“Pada saat menyebrang, korban tidak memperhatikan kanan-kiri. Sementara kereta api dengan kecepatan tinggi langsung menabrak korban hingga korban terseret beberapa meter dari lokasi kejadian,” tambah Bripka Arif Andriyono.
Tragedi ini menjadi pengingat yang menyedihkan akan bahaya menyeberang rel kereta api tanpa memperhatikan keselamatan.
Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Untuk mendapatkan informasi seputar Jawa Timur, Anda dapat mengunjungi warta.jatim.co.id