Viral! Signage Kayutangan Heritage Mirip Brand “Kayungyun”

Viral! Signage Kayutangan Heritage Mirip Brand “Kayungyun”
Viral! Signage Kayutangan Heritage Mirip Brand “Kayungyun”
Banner 2

Malang, 11 Desember 2023 – Proyek pembangunan taman dan signage di Kayutangan Heritage yang baru selesai kembali menjadi pusat perhatian masyarakat setelah menuai kritik tajam terkait desainnya.

Pembangunan di Kayutangan sebelumnya mendapat sorotan terkait kemiripan lampu taman dengan identitas Jogja dan miniatur Trem, serta masalah kepadatan parkir di sepanjang jalan Kayutangan.

Kritik terbaru muncul terkait Signage Kayutangan Heritage yang dibangun di area perempatan Rajabali. Pembangunan tersebut menjadi sorotan netizen Kota Malang yang menilai bahwa tulisannya sekilas mirip dengan font brand usaha “Kayungyun”.

Dimas Fakhrudin selaku koordinator Asosiasi Desainer Grafis Malang (ADGI Malang) melalui akun Instagramnya membagikan ilustrasi desain menarik untuk Signage Kayutangan Heritage.

Baca juga: GoTo dan TikTok Resmi Jalin Kemitraan Strategis Demi Kemajuan UMKM Indonesia

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Dia Titik Kemacetan di Kota Batu yang Perlu Diwaspadai

Dimas membuat ilustrasi alternatif menggunakan tipe huruf #neojengki yang dirasa lebih cocok untuk Signage Kayutangan Heritage.

”Walaupun belum 100% bisa dikatakan berhasil menggambarkan kesan “heritage” area Kayutangan, tapi menurut saya nuansanya masih oke lah ya,” tulis Dimas.

Ia menjelaskan bahwa dalam hal ini pemahaman akan konteks, tujuan, dan audiens menjadi hal yang mempengaruhi faktor pemilihan jenis huruf.

“Maka dari itu, mempelajari tipografi menjadi penting, minimal paham soal fungsi, jenis, dan kegunaannya seperti apa. Biar tidak hanya terlihat keren atau begitu saja, tetapi juga harus baik dan selesai,” tambah Dimas.

Di sisi lain, netizen juga beranggapan bahwa desain Signage mirip dengan desain yang dibuat di percetakan akrilik, bukan oleh seorang desainer yang handal dalam bidang tata keindahan kota.

Baca Juga  Keju Tidak Hanya untuk Topping tapi bisa juga untuk Bahan Utama, ini Tips Ala Chef Juna

“Yang desain ini kayaknya percetakan akrilik mas, bukan desainer atau yang berada di bidang ini,” tulis salah satu netizen di kolom komentar unggahan Dimas.

Netizen juga menganggap bahwa pembangunan di Kayutangan Heritage tersebut meninggalkan kesan tidak bermanfaat dengan merusak pagar tugu tanpa mengetahui fungsinya, mengganti lampu-lampu di Malang dengan desain lampu Malioboro yang sangat tidak cocok dan meniru daerah lain.

Semoga pembangunan di Kota Malang ke depannya menjadi lebih inovatif tanpa menghilangkan identitas daerah, karena banyak netizen Kota Malang yang berharap suasana di Kayutangan Heritage tetap memancarkan nuansa vintage dengan sentuhan elegan.

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, Anda bisa mengunjungi wartajatim.co.id

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan