Tim SAR Gabungan Evakuasi Kapal Tenggelam di Perairan Sepudi-Situbondo: 58 Selamat, 2 Meninggal, 1 Masih Dicari

Tragedi tenggelamnya KLM Fajar Lorena di perairan Sepudi-Situbondo (8/12/2024). Sumber : Istimewa.
Tragedi tenggelamnya KLM Fajar Lorena di perairan Sepudi-Situbondo (8/12/2024). Sumber : Istimewa.
Banner 2

SITUBONDO, 8 Desember 2024 – Tragedi tenggelamnya KLM Fajar Lorena di perairan Sepudi-Situbondo pada Minggu siang meninggalkan duka. Dari total 61 penumpang yang berada di kapal, 58 orang berhasil diselamatkan, 2 meninggal dunia, dan 1 penumpang masih dalam pencarian.

Evakuasi Penumpang

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI AL, Satpolairud, KSOP, serta Polsek dan Koramil Jangkar, langsung bergerak mengevakuasi penumpang ke Pelabuhan Jangkar.

Proses penyelamatan juga melibatkan kapal tanker KM Max Tango Berlian milik Pertamina yang kebetulan melintas saat kejadian, serta kapal patroli KN.P 498 milik KSOP Panarukan dan KLM Barokah.

Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, melalui Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa, menjelaskan bahwa para penumpang yang dievakuasi langsung mendapatkan pemeriksaan medis di RSUD Asembagus, Puskesmas Jangkar, Asembagus, Banyuputih, dan tim medis Polres Situbondo.

“Para penumpang terdiri dari 51 orang dewasa dan 10 anak-anak. Korban meninggal sudah dibawa oleh keluarga, satu ke Sepudi dan satu lagi ke Tenggir. Sementara satu penumpang masih dalam pencarian,” ujar AKP Gede Sukarmadiyasa.

Kronologi Kejadian

KLM Fajar Lorena berangkat dari Pelabuhan Sepudi, Madura, pukul 10.00 WIB menuju Pelabuhan Kalbut, Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo.

Namun, dua jam kemudian, kapal dihantam ombak besar yang menyebabkan papan belakangnya bocor.

Kondisi tersebut membuat kapal tenggelam di perbatasan perairan Sepudi dan Situbondo.

Beruntung, kapal tanker KM Max Tango Berlian yang sedang melintas berhasil memberikan bantuan darurat kepada para penumpang. Selanjutnya, Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban ke Pelabuhan Jangkar untuk proses lebih lanjut.

Penanganan dan Pencarian Lanjutan

Selain pendataan dan pemeriksaan medis, Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap satu penumpang yang belum ditemukan.

Baca Juga  Polresta Malang Buka Layanan Penitipan Kendaraan bagi Pemudik, Ini Syarat dan Lokasi Penitipannya

Proses pencarian melibatkan penyelam profesional dan perlengkapan khusus di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.

Kasatpolairud menambahkan bahwa kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh operator kapal untuk memastikan kondisi kapal dan cuaca sebelum pelayaran demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

Banner Artikel - Manisnya Bisnis Kebersihan